10 Langkah Eksegesis Yesaya 1:18 Kasih Allah yang tidak terbatas

Lapisan I: Historia/Sarkic/Literal and Historical Meaning

  • Teks asli

(IBRANI)

  לְכוּ־נָ֛א וְנִוָּֽכְחָ֖ה יֹאמַ֣ר יְהוָ֑ה אִם־יִֽהְי֙וּ חֲטָאֵיכֶ֤ם כַּשָּׁנִים֙ כַּשֶּׁ֣לֶג יַלְבִּ֔ינוּ אִם־יַאְדִּ֥ימוּ כַתּוֹלָ֖ע כַּצֶּ֥מֶר יִהְיֽוּ׃

(RSV)

“Come now, let us reason together, says the LORD: though your sins are like scarlet, they shall be as white as snow; though they are red like crimson, they shall become like wool.

(YUNANI)

καὶ δεῦτε καὶ διελεγχθῶμεν λέγει κύριος καὶ ἐὰν ὦσιν αἱ ἁμαρτίαι ὑμῶν ὡς φοινικοῦν ὡς χιόνα λευκανῶ ἐὰν δὲ ὦσιν ὡς κόκκινον ὡς ἔριον λευκανῶ.

  • Syntactic Form/Surface Structure (Struktur teks asli)
  • Marilahlah kita berperkara! firman TUHAN
  • Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju
  • Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
  • Terjemahan Literal

Marilah, baiklah kita berperkara! firman TUHAN Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

  • Syntactic Content (Isi Sintaksis berupa klausa-klausa dari terjemahan literal)
  • Marilahlah kita berperkara! firman TUHAN
  • Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju
  • Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
  • Konteks Historis (latar belakang sejarah penulisan)

Yesaya artinya keselamatan dari Allah, dia merupakan anak dari Amos yang berasal dari Yehuda dan di peringati tanggal 9 Mei. Kitab Yesaya di tulis pada masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia raja-raja Yehuda (Yes. 1:1) 25 tahun sebelum tahun kejatuhan bangsa Israel dari tangan Asyur. Tema kitab Yesaya adalah seruan bangsa Israel kepada Allah sedangkan tema utamanya adalah menceritkan tentng mesias secara detail (Yes. 1:4) misalnya penderitaan, kebangkitan dan kerajaan yang akan datang. Kitab Yesaya suatu nubuat atau penglihatan dari Allah, menghukum dan menebus mereka. Penglihatan Yesaya begitu jelas sehingga Yesaya bukan bernubuat melainkan bercerita tentang sejarah. Yesaya mendapatkan penglihatan selama 50 tahun. Dalam kitab Yesaya bercerita bagaimana respon manusia dalam iman dan pertobatan dan kitab ini muncul pada saat bangsa Israel jatuh ketangan Asyur lalu mereka berpuasa.

Lapisan II: Theoria/ Noetic/ Spiritual/ Mystical Meaning

  • Semantic Content (Christ Centered & Ecclesial):

Dosamu merah seperti krimizi akan putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Dosamu merah seperti krimizi akan putih seperti salju merupakan kasih Tuhan yang tak terbatas. Tafsiran St. Nikolaus mengatakan bahwa ini merupakan sebuah rahmat Tuhan yang tidak terbatas di dalam murka-Nya kepada setiap orang yang tidak setia, yang tidak tahu berterimakasih, mereka yang serat dengan kesalahan, keturunan yang jahat, anak-anak yang buruk (Yes. 1:4), kepada pemimpin manusia Sodom, dan mereka yang telah menjadi seperti manusia Gomora yang tidak mengenal Allah (Yes. 1:10). Walaupun demikin Allah tidak tinggal diam melainkan menyatakan belaskasih-Nya dengan memanggil mereka untuk bertobat kembali mengenal Allah. Di dalam murka Allah, Allah menyatakan kasih-Nya sehingga kasihnya bersifat dua “ganda” misalnya: Kasih Allah pada mereka yang jahat bersifat menghukum dengan tujuan supaya mereka bertobat. Akan tetapi bagi mereka yang benar dan setia sifatnya mengilahikan. Allah menciptakan manusia bukan untuk binasa melainkan oleh kaasih-Nya manusia menjadi seperti Allah (serupa dan segambar dengan Allah). Penciptaan merupakan buah dari kasih Allah. Namun, karena manusia memiliki kehendak bebas dan memilih mengikuti perintah iblis dari pada Allah akhirnya manusia hidup dalam dosa walupun demikian Allah hadir yang puncaknya adalah inkarnasi Firman Allah. Inkarnasi Firman Allah adalah kasih Allah yang menunjukan bahwa Dia setia (Yoh. 3:16). Inkarnasi merupakan satu kepastian supaya manusia mengalami pengilahian. Jadi, dalam hal ini manusia bukan hanya selamat dari dosa melainkan mengalami pengilahian dari Allah. Kasih Allah di curahkan bagi mereka yang berdosa di sebut blaskasih (mercy) dan kasih Allah di sebut anugrah (Grace) ketika Dia menyelamatkan, menyempurnakan serta mengilahikan menuju theosis. Kasih Allah bersifat berkerja itulah mengapa kasih Allah bersifat energy. Walaupun demikian setiap orang harus bisa membedakan antara Sang Energy dan Energi-Nya namun ini bukan subtansi yang berbeda melainkan subtansi yang sama. Kasih Allah energy dari Allah dan energy dari Allah adalah kasih Allah yang kita kenal dari Allah Tritunggal.  Rahmat dan kasih Allah artinya sama yang di curahkan oleh Roh Kudus ke dalam hati manusia. Bagi setiap manusia yang tidak tahu berterimakasih apakah mereka di selamatkan? Ya. Sebab manusia di ciptakan bukan untuk binasa. Manusia yang di hukum di gehena itu bukan karena kemarahan Allah yang menuntun pembalasan sebab Allah tidak memiliki kekejaman melainkan karena mereka tidak memiliki kasih Allah. Hidup tanpa kasih itu tersiksa sama seperti pada saat kita makan, bumbunya kurang pas/hambar. Kasih ilahi menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada dan yang ada itu menjadi ilahi itulah mengapa Allah Yes. 1:18 bahwa Allah yang menghukum mengasihi setiap orang bagi mereka yang meminta blaskasihan Allah. Bukti kasih Allah adalah mengasihi sesama. Bagi mereka yang bebal hatinya mereka memiliki ketiadaan kasih sebab mereka tidak meminta kasih itu dari Allah. Mereka yang tidak memiliki kasih tidak bisa di proses untuk mengalami pengilahia.

Maz. 103:9 “tidak selalu Allah menuntut dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam”. Ayat ini menunjukan Allah yang panjang sabar dan penuh kasih ingin manusia kembali kepada-Nya meskipun perbuatan mereka selalu melukai hati Tuhan. Mereka yang bisa putih seperti kain krimizi adalah mereka yang berdosa berhenti melakukan kejahatan dan belajar berbuat baik dan berbalik kepada Allah dengan kerendahan hati dan pertobatan. Hanya Allah yang sanggup membersihkan jiwa manusia yang berdosa dari kotoran dosa sebab Dia adalah Allah yang perkasa. Allah ingin setiap manusia membasahi hatinya dengan Air mata pertobatan dan menahan utuk tidak melakukan dosa.  

  • Konsep Teologis

Ide utama: Kasih Allah yang tidak terbatas

Ide pendukung: inkarnasi Kristus bukti kasih Allah

  • Memperdamaikan
  • Menyempurnakan
  • Mengilahikan

Ringkasan (personal)

Kasih Allah nyata bagi setiap orang yang membuka hati menerima Dia sebagai Tuhan. Allah mengasihi semua orang tanpa terkecuali namun kasih Allah yang di berikan kepada manusia memiliki dua sifat Yaitu: kasih Allah bersifat menghukum bagi mereka yang jahat agar mereka bertobat (Yes. 1:4, 10). Sedangkan bagi mereka yang hidup benar dan setia kasih itu bersifat mengilahikan. Allah menciptakan manusia bukan untuk binasa dan penciptaan ini merupakan buah dari kasih Allah. ketika manusia jatuh kedalam dosa Tuhan hadir yang puncaknnya adalah Inkarnasi Kristus. Inkarnasi Kristus memberikan kepastian bagi manusia supaya di mengalami keselamatan, kesempurnaan dan pengilahia. Kasih Allah di curahkan oleh Roh Kudus kedalam hati manusia. Namun, mereka yang menolak kasih itu mengalami penghukuman sebab hidup tanpa kasih adalah hidup tersiksa sama seperti makan makanan yang hambar. Kasih ilahi menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada dan yang ada itu menjadi ilahi. Walaupun manusia menyakiti hati Tuhan namun Allah panjang sabar dan membersihkan jiwa manusia yang berdosa dari kotoran dosa. Allah ingin setiap manusia membasahi hatinya dengan Air mata pertobatan dan menahan utuk tidak melakukan dosa.

Lapisan III: Moral/ Psychic/ Good Works

  • Aplikasi

Allah dalah kasih. Bukti mengasihi Allah adalah mengasihi sesama sebab mengasihi sesama merupakan buah dari kasih. Jangan pandang siapapun orang yang ada di sampingmu saat ini. Lakukanlah kasih supaya dia mengenal bahwa Allah yang kamu sembah adalah Allah yang penuh kasih.

Lapisan IV: Anagogic/ Eskatologis

  1. Anagogi

Kasih membawa kita kepada kesempurnaan hidup, menyatuh dengan Allah.

Advertisement

10 Langkah Eksegesis Yesaya 1:4

  1. Lapisan I: Historia/Sarkic/Literal and Historical Meaning

 Teks Asli

 ה֣וֹי׀ גּ֣וֹי חֹטֵ֗א עַ֚ם כֶּ֣בֶד עָוֹ֔ן זֶ֣רַע מְרֵעִ֔ים בָּנִ֖ים מַשְׁחִיתִ֑ים עָזְב֣וּ אֶת־יְהוָ֗ה נִֽאֲצ֛וּ אֶת־קְד֥וֹשׁ יִשְׂרָאֵ֖ל נָזֹ֥רוּ אָחֽוֹר׃  (inarbI)

(Yunani) οὐαὶ ἔθνος ἁμαρτωλόν λαὸς πλήρης ἁμαρτιῶν σπέρμα πονηρόν υἱοὶ ἄνομοι ἐγκατελίπατε τὸν κύριον καὶ παρωργίσατε τὸν ἅγιον τοῦ Ισραηλ

(RSV) Ah, sinful nation, a people laden with iniquity, offspring of evildoers, sons who deal corruptly! They have forsaken the LORD, they have despised the Holy One of Israel, they are utterly estranged.

(ITB) Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.

  • Syntactic Form/Surface Structure (Struktur teks asli)

Subjek: Ah/celakalah

Predikat: Bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, mereka benar-benar terasing.

  • Terjemahan Literal

Ah, bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, merek benar-benar terasing.

  • Syntactic Content (Isi Sintaksis berupa klausa-klausa dari terjemahan literal) .

Ah/celaka

  1. Bangsa yang berdosa
  2. Bangsa yang sarat dengan kedurhakaan
  3. Keturunan para pelaku kejahatan
  4. Anak-anak yang melakukan korupsi!
  5. Mereka yang meninggalkan Tuhan
  6. Mereka telah menghina yang kudus dari Israel
  7. Mereka benar-benar terasing
  • Konteks Historis (latar belakang sejarah penulisan)

Yesaya artinya keselamatan dari Allah, dia merupakan anak dari Amos yang berasal dari Yehuda dan di peringati tanggal 9 Mei. Kitab Yesaya di tulis pada masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia raja-raja Yehuda (Yes. 1:1) 25 tahun sebelum tahun kejatuhan bangsa Israel dari tangan Asyur. Tema kitab Yesaya adalah seruan bangsa Israel kepada Allah sedangkan tema utamanya adalah menceritkan tentng mesias secara detail (Yes. 1:4) misalnya penderitaan, kebangkitan dan kerajaan yang akan datang. Kitab Yesaya suatu nubuat atau penglihatan dari Allah, menghukum dan menebus mereka. Penglihatan Yesaya begitu jelas sehingga Yesaya bukan bernubuat melainkan bercerita tentang sejarah. Yesaya mendapatkan penglihatan selama 50 tahun. Dalam kitab Yesaya bercerita bagaimana respon manusia dalam iman dan pertobatan dan kitab ini muncul pada saat bangsa Israel jatuh ketangan Asyur lalu mereka berpuasa.

  • Semantic Content (Christ Centered & Ecclesial):

Bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, dan anak-anak yang korupsi.

Dosa merupakan perbuatan yang melawan Allah seperti menyembah berhala.” Bangsa yang berdosa” ini tidak berbicara satu atau dua orang melainkan banyak orang. Manusia tidak hanya melawan Allah melainkan mendorong orang lain untuk berbuat dosa. Sehingga mengakibatkan banyak orang yang berbuat dosa dan menghasilkan keturunan yang jahat. Septuaginta memakai kata “sperma korneo” artinya keturunan. dosa ini turun temurun keanak-anaknya (bangsa Israel) sehingga hidup tanpa hukum. “anomoi” artinya anak-anak yang jahat atau hukum itu ada akan tetapi tidak di taati. Yes. 1:28 “Tetapi orang-orang yang memberontak dan orang-orang berdosa akan dihancurkan bersama, dan orang-orang yang meninggalkan TUHAN akan habis lenyap”. Anak yang anomoi adalah mereka yang mmberontak dan meninggalkan Tuhan. Yes. 3:11 “Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri”. Meraka yang tidak mengenal Allah mendapat malapetaka. Yes. 9:17 “Sebab itu Tuhan tidak bersukacita karena teruna-teruna mereka, dan tidak sayang kepada anak-anak yatim dan janda-janda mereka, sebab sekaliannya mereka murtad dan berbuat jahat, dan setiap mulut berbicara bebal. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung”. Mulut mereka berbicara bebal sehingga Allah tidak bersukacita karena perbuatan mereka yang murtad. Yesaaya 29:20 “Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan” mereka yang sombong dan berbuat jahat di hadapan Tuhan akan di lenyapkan. Yes. 31:6 “Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh”. Hal ini merupakan bukti kasih Allah kepada bangsa Israel yang di sampailkan oleh nabi Yesaya agar mereka untuk kepada-Nya sehingga mereka tidak hidup dalam kebinasaan. Yes. 32:6-7 “Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya” anak-anak yang jahat di dalam hatinya merencanakan kejahatan dan menyesatkan serta tidak peduli dengan orang lain. Orang berdosa akan di liputi dengan ketakutan Yes. 33:14. Namun, sejak dalam kandungan anak-anak jahat telah memberontak sehingga dari keturunan inilah membentuk sebuah bangsa seperti Sodom dan Gomora. Di dalam Perjanjian baru Luk. 22:37 “Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi” anak pemberontak ini akan di genapi. Kristus datang kedunia untuk menebut dosa mereka yang memberontak kepada Allah.

Mereka meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel dan mereka benar-benar terasing.

Orang yang memberontak kepada Allah adalah mereka yang meninggalkan Tuhan atau murtad dan mereka yan berdosa akan di hancurkan. Yes 1:9,28 “Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora. Tetapi orang-orang yang memberontak dan orang-orang berdosa akan dihancurkan bersama, dan orang-orang yang meninggalkan TUHAN akan habis lenyap”.  Paulus memberikan gambaran kepada Jemaat di tesalonikan tentang orang yang meninggalkan Tuhan 1 Tes 1:7-9 mereka yang tidka menaati janji Allah dan tidak mengena Yesus Kristus akan mengalami kebinasaan selama-lamanya. Arti kata binasa adalah terpisah dengan kemuliaan Allah. Rom 2:8, 2 Tes 2:12 mereka yang tidak percaya kepada Allah akan di hukum. Walaupun mereka mengetahui hukuman yang akan mereka dapatkan namun mereka masih tetap melakukannya karena mereka hidup dalam kebebalan bahkan merekalah yang kahirnya menyalibkan Kristus Rom 1:32. Justin menegaskan bahwa: bangsa ini yang akan menyalibkan Kristus. Cara mereka menghina Allah adalah mempersembahkan korban kpada berhala dan hal ini menyakiti hati Tuhan. Yer 7:18-19 “Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku. Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti, demikianlah firman TUHAN, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi malu?” bukan hanya dengan menyembah berhala mereka menyakiti hati Tuhan tetapi juga dengan menghina yang Mahakudus dengan membakar korban kepada Baal Yer 8:19; 11:1; Ye. 25:6. Mereka berpaling kepada Allah karena kesenangan hidup yang penuh dengan kedagingan duniawi. Maz. 58:4 mereka berpaling kepada Allah/menyimpang/sesat di mulai dalam kandungan. Yeh. 14:5;Yer.2:11mereka lebih mengikuti berhala mereka dan berpaling kepada Allah lain. Mereka berpaling kepada allah yang pada hakikatnya bukan allah hal ini terjadi karena iblis menipu manusia sama seperti ublis menipu adam dan hawa memakan buah pohon. Mannusia meninggalkan Allah merupakan hasil dari pekerjaan Iblis. Iblis selalu berusaha mencari orang untuk mengikutnya. Walaupun dia tahu bahwa mereka yang hidup di luar Allah akan bunasa selama-lamanya.

  • Konsep Teologis
  • Ringkasan (personal).

Lapisan III: Moral/ Psychic/ Good Works

  1. Aplikasi

Lapisan IV: Anagogic/ Eskatologis

  1. Anagogic

10 Langkah Eksegesis Yesaya 1:1-4

Lapisan I: Historia/Sarkic/Literal and Historical Meaning

  1. Teks asli

 חֲזוֹן֙ יְשַֽׁעְיָ֣הוּ בֶן־אָמ֔וֹץ אֲשֶׁ֣ר חָזָ֔ה עַל־יְהוּדָ֖ה וִירוּשָׁלִָ֑ם בִּימֵ֙י עֻזִּיָּ֧הוּ יוֹתָ֛ם אָחָ֥ז יְחִזְקִיָּ֖הוּ מַלְכֵ֥י יְהוּדָֽה׃

  שִׁמְע֤וּ שָׁמַ֙יִם֙ וְהַאֲזִ֣ינִי אֶ֔רֶץ כִּ֥י יְהוָ֖ה דִּבֵּ֑ר בָּנִים֙ גִּדַּ֣לְתִּי וְרוֹמַ֔מְתִּי וְהֵ֖ם פָּ֥שְׁעוּ בִֽי׃ 

  יָדַ֥ע שׁוֹר֙ קֹנֵ֔הוּ וַחֲמ֖וֹר אֵב֣וּס בְּעָלָ֑יו יִשְׂרָאֵל֙ לֹ֣א יָדַ֔ע עַמִּ֖י לֹ֥א הִתְבּוֹנָֽן׃

  ה֣וֹי׀ גּ֣וֹי חֹטֵ֗א עַ֚ם כֶּ֣בֶד עָוֹ֔ן זֶ֣רַע מְרֵעִ֔ים בָּנִ֖ים מַשְׁחִיתִ֑ים עָזְב֣וּ אֶת־יְהוָ֗ה נִֽאֲצ֛וּ אֶת־קְד֥וֹשׁ יִשְׂרָאֵ֖ל נָזֹ֥רוּ אָחֽוֹר׃

  • Syntactic Form/Surface Structure (Struktur teks asli)

Ayat 1

Subjek: Penglihatan

Predkat: Yang telah di lihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda

Ayat 2

Subjek: Dengarlah

Predikat: Hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab Allah berfirman: Aku membesarkan anak-anak, Aku mengasuhnya, mereka memberontak terhadap Aku

Ayat 3

Subjek:Lembu dan keledai

Predikat: mengenal pemiliknya mengenal palungan yang di sediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya

Ayat 4

Subjek: Ah/celakalah

Predikat: Bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, mereka benar-benar terasing.

  • Terjemahan Literal

Ayat 1

Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda.

Ayat 2

Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

Ayat 3

Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.”

Ayat 4

Ah, bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, merek benar-benar terasing.

  • Syntactic Content (Isi Sintaksis berupa klausa-klausa dari terjemahan literal) .

Ayat 1 Penglihatan

  1. Yang telah di lihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda

Ayat 2 Dengarlah

  1. Hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi
  2. Sebab Allah berfirman
  3. Aku membesarkan anak-anak
  4. Aku mengasuhnya
  5. Mereka memberontak terhadap Aku

Ayat 3

  1. Lembu mengenal pemiliknya
  2. Tetapi Israel tidak
  3. Keledai mengenal palungan yang di sediakan tuannya
  4. Tetapi umat-Ku tidak memahaminya

Ayat 4 Ah/celaka

  1. Bangsa yang berdosa
  2. Bangsa yang sarat dengan kedurhakaan
  3. Keturunan para pelaku kejahatan
  4. Anak-anak yang melakukan korupsi!
  5. Mereka yang meninggalkan Tuhan
  6. Mereka telah menghina yang kudus dari Israel
  7. Mereka benar-benar terasing
  • Konteks Historis (latar belakang sejarah penulisan)

Yesaya artinya keselamatan dari Allah, dia merupakan anak dari Amos yang berasal dari Yehuda dan di peringati tanggal 9 Mei. Kitab Yesaya di tulis pada masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia raja-raja Yehuda (Yes. 1:1) 25 tahun sebelum tahun kejatuhan bangsa Israel dari tangan Asyur. Tema kitab Yesaya adalah seruan bangsa Israel kepada Allah sedangkan tema utamanya adalah menceritkan tentng mesias secara detail (Yes. 1:4) misalnya penderitaan, kebangkitan dan kerajaan yang akan datang. Kitab Yesaya suatu nubuat atau penglihatan dari Allah, menghukum dan menebus mereka. Penglihatan Yesaya begitu jelas sehingga Yesaya bukan bernubuat melainkan bercerita tentang sejarah. Yesaya mendapatkan penglihatan selama 50 tahun. Dalam kitab Yesaya bercerita bagaimana respon manusia dalam iman dan pertobatan dan kitab ini muncul pada saat bangsa Israel jatuh ketangan Asyur lalu mereka berpuasa.

Lapisan II: Theoria/ Noetic/ Spiritual/ Mystical Meaning

  • Semantic Content (Christ Centered & Ecclesial):

Ayat 1

Penglihatan yang di lihat oleh Yesaya bukan penglihatan biasa tetapi memiliki kekuatan Ilahi. Penglihatan satu kejadian yang muncul secara nyata dan bisa di pertanggung jawabkan bukan seperti mimpi atau menghayal walaupun belum terjadi sekarang tapi akan terjadi karena ada iliminasi dari kuasa ilahi. Yesaya di sebut nabi karena dia menerima penglihatan itu. 2 Tim 3:16 apa yang Yesaya lihat dan pikirkan bercampur denga tenaga Ilahi atau Roh Kudus. Penglihatan adalah melihat apa yang tidak di lihat oleh orang lain. Jadi istilah penglihatan merupakan pemberian dari Roh Kudus.

Basil the great mengatakan penglihatan suatu misteri yang di terangi dari Allah. Karya Roh Kudus mengiliminasi pikiran Yesaya untuk melihat apa yang Allah perlihatkan dan yang di tulis dalam firman Allah bukan sekedar kata-kata. Ini seperti ditempel/di cetak dalam pengetahuan Yesaya. Tanpa Roh Kudus menerangi pelinghatan Yesaya maka apa yang di tulis dan di nubuatkan oleh Yesaya hanya ramalah saja. Penglihatan adalah apa yang di lihat berasal dari Allah, ini bukana hanya pegetahuan yesaya tetapi pikiran Allah yang merupakan penglihatan sorgawi.

Cyril mengatakan apa yang di tulis Yesaya penuh dengan hidden meaning (mengandung hal-hal yang misteri). Hal misteri ini puncaknya adalah Kristus Ibrani 1:1. Oleh sebab itu setiap orang yang membaca kitab Yesaya harus rajin mencari simbol-simbol atau tanda di balik semunya itu karena ada spiritual meaningnya atau benefit.

Eusebius of caesarea mengatakan penglihatan ini bukan seperti penglihatan biasa tetapi ada Roh Kudus yang menerangi jiwa atau pikiran. 

Ayat 2

Dengarlah dan perlihatkanlah merupakan murka Allah kepada bangsa Israel, Dia berduka untuk langit dan bumi. Kata pemberontak adalah berpaling dari Allah.

Antanasius mengatakan anak-anak berbicara tentang bangsa Israel yang lahir dari grace. Sebab anak Allah yang sebenarnya adalah Yesus Kristus. Ketika mereka bertobat, Allah akan memanggil mereka kembali seperti anak-anak. Anak-anak yang memberontak kepada Allah, mereka di sebut anak asing karena anugrah di ambil dari padanya. Jadi jika kita memberontak kepada Allah kita menjadi anak asing di hadapan-Nya.

John crysostom mengatakan sama seperti Musa membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian dia mempunyai suatu penglihatan sehingga dia berkata dengarlah hai sorga dan perhatikan hai bumi. Jadi apa yang di tulis oleh Musa dan Yesaya adalah benar-benar ada karena langit dan bumi menjadi saksi (Ul 32:1). Kata langit dan bumi artinya menjadi saksi sebab apa yang terjadi di bangas ini sangat menyedihkan.

Tertullia mengatakan Allah itu sebagai Bapa ini bukan berbicara tentang kodrat tetapi karena grace. Bapa menghendaki anak-anaknya untuk taat. Sehingga Yesaya melihat suatu murka Allah bahwa Bapa ini harus di taati (Ul 4:26; Yes. 30:9).

Ayat 3

Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.” Ini merupakan rasa tidak tahu berterimasih manusia kepada Allah

Gregory mengatakan Yesaya berkata lembu dan keledai adalah bangsa Israel yang di besarkan oleh Tuhan tetapi masih memberontak kepada Allah hal ini di umpamakan seperti kamu apabila kamu memberontak kepada Allah.

 Ambrose of milan Ini merupakan satu nubuatan tentang penderitaan Tuhan. Maksudnya lembu merupakan binatang yang bodoh tapi mendengar dan mengikuti suara gembalanya. Kalau keledai gambaran Kristus yang memiliki kerendahan hati mendengar kata pemiliknya.

Bazil mengatakan kalau kita di besarkan oleh keluarga kita perlu berkata trimakasih

Bede mengatakan lembu menuju kepada orang-orang Yahudi yang mempunyai satu tradisi membawa kuk dalam pengertian beban hukum taurat dan ini dilambangkan lembu yang membawa kuk untuk bajak. Spiritual meaning dari keledai adalah menuju kepada bangsa-bangsa yang tertipu oleh penyembahan berhala sehingga hidupnya tidak bersih. 

Agustinus dari hippo mengatakan keledai mengenali palungan yang di berikan oleh tuannya maksudnya adalah cerita tentang Kristus yang lahir di palungan membawa bangsa-bangsa mengenali kembali siapa penciptanya. Yang menarik di balik kemarahan Tuhan adalah ada kasih sehingga mereka mengenal pemiliknya. Yesus menaiki seekor keledai menandakan suatu pintu penderitaan agar orang yang percaya kepadanya kembali kepada Allah. Keledai lambang dari bangsa-bangsa dan palungan lambang dari Kristus sehingga melalui palungan ini bangsa-bangsa kembali kepada Allah. Palungan itu merupakan tempat makan dan Kristus dibaringkan di dalam palungan menjadi makanan kita dan kedua binatang tadi berlomba-lomba memakannnya yaitu lembu dan keledai. Dengan Kristus kita kembali kepada pencipta kita dan menuntut kita kepada Allah. Sehingga ketika dia yang menuntun kita tidak akan sesat. Jadi kita seperti bbinatangnya Tuhan yang di arahkan dan kemana dia mengarahkan kita kita tidak akan sesak. Sehingga Tuhan Yesus mengatakan pikullah kuk yang kupasang.

Ayat 4

Ah, bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, mereka benar-benar terasing. Ini merupakan kejengkelan Allah kepada manusia yang hidup tidak sesuai kehendak Allah.

Clement dari Alexandria mengatakan bahwa ekspresi ketidaksetujuan yang paling kuat. Tuhan menggunakan ekskoriasi sebagai obat ketika Dia berkata melalui Yesaya, Tuhan menggunakan cara yang sangat penting untuk pengajaran karena banyak orang yang imannya lemah.

Justin martir mengatakan bahwa Orang Yahudi yang memiliki tulisan parra nabi tidak memahami dan mengenal Kristus ketika Dia datang. Mereka bahkan membenci yang mengatakan bahwa Kristus telah datang dan sama seperti yang di nubuatkan bahwa Kristus di salibkan. Sehingga kata-kata dari Yesaya penglihat itu mengatakan: ” Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya. Ah, bangsa yang berdosa, bangsa yang sarat dengan kedurhakaan, keturunan para pelaku kejahatan, anak-anak yang melakukan korupsi! Mereka yang meninggalkan Tuhan, mereka telah menghina yang Kudus dari Israel, merek benar-benar terasing.

  • Konsep Teologis
  • Ringkasan (personal).

Lapisan III: Moral/ Psychic/ Good Works

  • Aplikasi

Lapisan IV: Anagogic/ Eskatologis

Anagogic

Kenaikan Kristus dan Nubuat dalam Perjanjian Lama

Kenaikan Kristus merupakan penggenapan dalam perjanjian lama. Yoh 3:13 Kristus berasal dari sorga karena dia adalah firman Allah yang keluar dari Bapa mengenakan kemanusiaan Maria. Kristus bisa kembali kepada Bapa karena Dia berasal dari sana. Kenaikan Kristus kesurga terjadi setelah inkarnasi kelahiran, kematian, penguburan dan kebangkitan. Kristus naik ke sorga dengan tubuh manusia (mengenakan tubuhnya kembali). Jhon Damaskus mengatakan: Setelah kebangkitan dari orang mati, Kristus  telah mengesampikan kelaparan, penderitaaan,  dan hal-hal yang bersifat manusiawi. Kristus naik kesorga dengan memakai tubuh kedagingan. Baik tubuh maupun jiwa Kristus  tetap sama hanya saja tidak rapuh lagi. Nanti setiap orang percaya akan memperoleh tubuh yaitu tubuh kemuliaan yang tidak akan rapuh.

Setelah Kristus naik ke sorga Dia duduk di sebelah kanan Allah dan mulai menjalankan keselamatan orang percaya. Duduk di sebelah kanan Bapa berarti Dia berada dalam kodrat Allah dan manusia. Sebagai Allah Dia mengatur dan menjaga alam semesta dan sebagai manusia Dia mengingat semua jerih lelah-Nya di dunia ini dan di muliakan oleh semua ciptaan-Nya. Baik di bumi dan di surga Kristus di tinggikan dan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. Kis 1:11 duduk di sebelah kanan Bapa bukan secara fisik melaikan mendapatkan kemuliaan dan kehormatan. Kristus sehakikat dengan Allah di dalam kekekalan. Dalam keadaan Allah dan manusia Dia dimuliakan. Damaskus mengatakan: kita tidak menyembah daging tetapi kita memuji Dia yang menjadi satu kedagingan dengan Kristus. Oleh sebab itu gereja melakukan ibadah, sembahnya untuk Anak Allah, bapa dan Roh Kudus.

Bapa adalah Bapa bukan Anak, Anak adalah Anak, bukan Roh Kudus,  Roh Kudus adalah Roh Kudus bukan Bapa dan Anak. Jadi masing-masing memiliki satu hipostasis. Kristus menjadi Anak setelah inkarnasi. Kristus naik keatas karena kita memuliakan-Nya memandang keatas. Paulus berkata pikirkanlah hal–hal dia atas (kol. 1:3). Kita menyembah daging tetapi daging-Nya Allah. Pada saat dia naik keatas disitulah manusia meninggikan Dia karena manusia butuh grace. Anak Allah menjadi manusia supaya Dia bisa memberikan anugrah kepada manusia yang di miliki ketika Dia menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas dan serupa dengan Dia sehingga kita bisa menerima Dia karena segambar dengan Dia. Manusia begitu lahir di mengenakan gambar Kristus. Gregori mengatakan kita punya 3 kelahiran:

  1. Lahir dari orang tua gambarnya Kristus
  2. Kelahiran kembali dari air dan roh (baptisan)
  3. Kelahiraan ketika tubuh dan jiwa menyatuh pada saat kebangkitan tubuh

Kenaikan Kristus kesorga memberikan kita waktu dan tempat bertumbuh dan menjadikan kita kristus-kristus kecil yang di beri kuasa oleh Roh Kudus untuk mengerjakan perintah Kristus. Kenaikan Kristus kesurga menunjukan jalan kepada kita ( Yoh. 14:4-6) orang-orang yang tidak melihat dan percaya akan memperolehnya (kata damaskus). Tubuh manusia yang percaya kepada Kristus akan mengenakan tubuh Kristus dan memberikan kita tubuh yang kekal.

Di dalam vespers nyanyian/him tentang kebangkitan: Kristus naik kesurga supaya roh kudus turun dan sorga menyiapkan tahtahnya, awan-awan menjemput Dia dan para malaikan bersorak-sorak seperti menyambut. Kristus naik untuk di mulaikan dan memberi pancara kemuliaan Bapa.

Pembaacaan PL dalam kalender tahunan

  1. Yes 2:2-3; Fil 2:9-10; mikha 4:1; Yes :4; kis 1:8, luk 24:27 berbicara bahwa: Semua bangsa meninggikan Kristus dan hal ini sedang terjadi. Gunung sion gambaran dari Kristus dan Kristus yang memberi jalan. Diatas gunung menunjukan supaya di lihat oleh semua bangsa.  
  2. Yesaya 62:10-63:1 yang menjelaskan kenaikan Kristus adalah 62:11 hubungannya dengan kenaikan Kristus adalah kenaikan kristus kesorga bukan akhir melaikan supaya Dia memberikan upah kepada orang-orang yang memperolehnya Wahyu  22:12. Bangsa kudus, orang-orang tebusan Tuhan adalah gambaran Kristus yang menebus manusia yang di rampas oleh dosa dan kembali kepada Allah. 1 Pet. 2:9 orang-orang tebusan Tuhan menjadi bangsa yang rajani” kembali menjadi milik Allah dan memberi tempat tinggal. Itulah mengapa Kristus naik kesorga. Orang-orang tebusan, yang tidak di tinggalkan, yang di cari merupakan tipologi dari gereja. 63:1 baju merah menandakan darah-Nya yang menyelamatkan orang percaya.
  3. Zakharia 14:4, 8-11; Luk 21:27; Mat 26:12; Kis 8:12 bukit zaitun gambaran kesengsaraan dan kemuliaan. Bukit bergoncang karena semua bangsa berduyung-duyung Yes 64:2; Hab 3:6. Ayat 8-11 menunjukan bahwa Kristus adalah air kehidupan yang akan mengalir ke sepanjang zaman di seluruh bangsa yang menyengarkan orang-orang yang meminumnya Yoh. 4:10-14; Wahyu 22:1-5.  

Link https://www.youtube.com/watch?v=etGzRFtpVe8

Pemuliaan Salib Dan Pentakosta Dalam Perjanjian Lama

Pemuliaan Salib

Di dalam kalender gereja tahunan perayaan-perayaan besar misalnya tanggal 14 September pemuliaan salib Kristus pemberi kehidupan dan dalam ibadah vespers gereja membaca bacaan. Ada dua peristiwa yang berhubungan dengan salib Kristus yang di peringati oleh Gereja antara lain: pertama: penemuan Salib di Golgota pada abad ke 4. Kedua: kembalinya salib dari Yudea ke Yerusalem. Namun, waktu itu Kaisar Romawi berusaha keras menghapus ingatan umat percaya akan tempat-tempat kudus dimana Yesus Kristus menanggung penderitaan dan di bangkitkan. Pada waktu Kaisar Hadrian memerintah membinasakan umat kristen termasuk tempat-tempat suci di Yerusalem di tempat mana Yesus lahir, di bunuh, di salib, dan bangkit lalu membangun kuil pagan. Setelah 300 tahun oleh pemeliharaan Ilahi, makam dan salib Yesus di temukan lagi dan Allah memperlihatkan tanda salib yang berkemenangan. Pada tahun 313 di keluarkan perjanjian Milan bahwa Agama Kristen boleh beribadah kepada Allah dan menghentikan penganiayaan terhadap orang-orang kristen di wilaya Barat. Tetapi di sebelah Timur yang dikuasai oleh Licinius penganiayaan terhadap orang Kristen masih berlaku.

Licinius mengalami kekalahan, Konstantinus berkeinginan besar untuk menemukan Kayu Salib di mana Yesus disalibkan sampai dia mengutus ibunya bernama Helena ke Yerusalem dengan membawa sepucuk surat untuk Makarius uskup Yerusalem. Lalu, di Yerusalem Ratu Helena memerintahkan untuk menghancurkan kuil-kuil pagan dan patung-patung berhala untuk mememukan Salib Yesus. Salib Yesus di temukan tidak jauh dari 3 buah salib, sepotong papan yang di tulis atas perintah Pilatus, dan 4 buah paku yang telah memaku tubuh Yesus. Untuk menemukan salib Yesus di antara ke tiga Salib. Makarius menyentuhkan salib-salib itu ke jenazah. Ketika salib di taruh di atas jenazah orang mati itu hidup kembali. Dengan melihat kebangkitan itu semua orang percaya bahwa itu adalah salib Yesus. Karena orang-orang Kristen tidak terhitung jumlahnya akhirnya mereka meminta Makarius untuk mengangkat keatas salib tersebut agar orang jauh melihatnya dan orang-orang bernyanyi Tuhan kasihanilah kami. Hal ini terjadi pada tahun 326.

Salib Kristus melakukan mujizat dimana seorang perempuan yang sakit berat berada di bawah Salib Kristus dan mengalami kesembuhan. Dengan mujizat tesebut Penatua Yudas dan orang-orang Yahudi lain percaya kepada Kristus dan menerima Baptisan. Namun, pada masa pemerintahan Julian si pemurtad Yudas mati martir demi Kristus. Kemudian, Ratu Helena melakukan perjalanan ketempat-tempat kudus yang berkaitan dengan hidup Sang Juru Selamat dan mendirikan gereja-gereja di Betlehem, di Bukit Zaitun dan di Getsemani.

Ratu Helena membawa sebagian kayu (yang rapu) dan paku kembali ke Konstatinopel. Lalu, Kaisar Konstatinus memerintah mendirikan Gereja yang megah di Yerusalem untuk menghormati Kebangkitan Kristus, makam dan Golgota. Ratu Helena wafat pada tahun 327 sebelum pengudusan Gereja yang di bangun pada tanggal 13 September 335. Pada tanggal 14 September merupakan peninggian atau penghormatan Salib Kudus dan pemberi kehidupan di tetapkan. Kemudian 14 tahun Bangsa Persia menawan Salib tersebut dari Yerusalem kira-kira abad ke 7. Dengan Kekhusyukan Agung, Salib di pindahkan ke Yerusalem oleh Herakles dengan memakai mahkota dan jubah ungu Kekaisaran dan Patriarkh Zakarias. Digerbang menaiki Golgota, Kaisat tiba-tiba di hentikan dan tidak sanggup meneruskan perjalanan. Zakarias menjelaskan bahwa seorang malaikat Tuhan menahannya sebab Dia yang menanggung Salib ke Golgota demi penghapus dosa menjalani Salib-Nya dengan penuh kerendahan yang terdalam. Lalu Kaisar Herakles menanggalkan mahkota dan jubah ungu dan melanjutkan perjalanan kedalam Gereja.

Di dalam vespers dinyanyikan: Salib itu di tinggikan sehingga mengundang semua ciptaan memuji Dia sebab ini adalah sebuah simbol tentang penderitaan Tuhan. Dikayu  Dia di robek dan di bunuh, Dia memberikan hidup-Nya untuk kita dan membuat kita menjadi indah (beautiful), Dia menjadikan  kita warga kerajaan sorga dengan penderitaan dan kasih-Nya. Sehingga ketika Salib-Nya di temukan pantaslah kita bersukcita (bahagia).     `

Di dalam PL: Musa pernah menjadi satu figur/tipologi awal dari Kristus pada saat mengangkat tanganya dan mengalahkan bangsa Amalek. Tangan yang di angkat menjadi satu figur tangan Yesus yang di Salib untuk mengalahkan bangsa yang jahat (iblis, dosa, dan maut). Ada 2 sisi ketika memandang Salib antara lain: pertama, penderitaan Tuhan, kedua, sebagai keselamatan. itulah sebabnya Gereja awal mengajarkan umatnya untuk membuat tanda Salib.

Pembacaan dalam vespers:

  1. Kel. 15:22-27, 16:1 kayu yang di lempar kedalam air yang pahit berubah menjadi manis. Ini merupakan tipology dari kayu salib Kristus. Hubungan air pahit menjadi manis adalah penderitaan menjadi keselamatan. Ketaatan Musa melempar kayu kedalam air merupakan ketaatan Kristus sampai mati sehingga bisa mengubah yang pahit menjadi manis. Ketaatan Kristus mengalahkan dosa dan menyembuhkan 2 Kor 4:16-17.
  2. Amsal 3:11-18 Hubungan pohon kehidupan dengan salib yang adalah memberi kehidupan. Namun, kata dia adalah orang yang berhikmat artinya ketaatan kepada Tuhan memperoleh pohon kehidupan.
  3. Yes. 60:11-16 hubungan dengan salib Kristus adalah sebelum Kristus di tinggikan Dia mengalami di benci dan di tinggalkan dan di masa penderitan-Nya. Namun hasil dari penderitaan menjadi manis berupa susu-susu.
  4. Yes. 61:1-2, Tuhan Yesus membaca nubuat ini pada awal karya keselamatan-Nya di hadapan orang-orang Yahudi di Nazaret dan setelah membaca ini, Dia duduk dan berkata: “pada hari ini genaplah nas ini (Luk 4:1621)”.

Pentakosta dan Perjanjian Lama

Pentakosta artinya turunnya Roh kudus Kis. 2:1-11. Pada hari pentakosta karya keselamatan manusia terjadi sebab tujuan inkarnasi adalah pentakosta pada hari Roh Kudus yang di utus oleh Bapa di dalam Anak untuk mendiami orang-orang percaya. Pada saat pentakosta keselamatan langsung di alami oleh orang percaya. Tanpa turunnya Roh kudus karya keselamatan tidak di alami oleh setiap orang. Roh kudus di ibaratkan sebagai pengenapan dari keselamatan Tuhan.  Di dalam nyanyian vespers: “kami telah melihat terang yang benar, kami telah menerima Roh yang kudus, kami telah menemukan iman yang benar yang menyembah Allah Trinitas yang tidak terbagi, selamatkanlah kami.“ Apa yang di kehendaki Allah Bapa telah di genapi di dalam Anak, dan Roh kudus sekarang telah turun dan menyalurkan kepada orang percaya. Dalam vespers mengatakan: Roh kudus mencurahkan segala hal, Ia mencurahkan nubuat di dalam Perjanjian Lama dan menyempurnakan para iman, mengajarkan iman kepada orang yang buta huruf dan mencerahkan para melayan menjadi para teolog.

Keselamatan manusia sesuai dengan rencana Allah yang kekal melalui pengudusan Roh kudus untuk ketaatan dan percikan darah Yesus (1 Pet. 1:2). Itulah mengapa setiap orang percaya di baptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus. Berkewajiban menaati segala yang di perintahkan Allah (Mat. 28:19-20). Bapa, Anak, dan Roh Kudus satu esensi dalam tiga pribadi yang tidak bisa di pisahkan dan tidak terbagi dengan sendirinya. Nyanyian di ibadah vespers yaitu: “Marilah kita memuji Allah Tritunggal Bapa, Anak dan Roh kudus.” Jika berbicara tentang Bapa, Dialah sang Bapa yang memperanakkan sang Anak dan menafaskan sang Roh.  Jika berbicara sang Anak, Dialah yang di peranakkan dari sang Bapa yang menafaskan sang Roh. Jika berbicara tentang Roh kudus, Dialah Roh dari sang Bapa yang memperanakkan sang Anak. Bapa menciptakan segala sesuatu melalui Anak yang bersinergi dengan Roh kudus. Roh kudus keluar dari Bapa yang ada di dalam Anak.

Pada hari pentakosta, Roh Kudus memperbaharui para murid Yesus sehingga mereka bisa bersaksi keseluruh bangsa dengan berbagai macam bahasa. Mereka yang percaya di selamatkan sedangkan mereka yang tidak percaya mengira mereka sedang mabuk dengan Anggur manis (Kis. 2:13). Hal menarik yang terjadi di menara Babel dalam kitab Kejadian adalah Allah mengacaukan bahasa mereka. Ini merupakan hal yang kontras dengan apa yang terjadi pada saat pentakosta. Saat pentakosta para murid bisa berbagai bahasa namun yang terjadi di menara babel Allah mengacaukan bahasa mereka. Dalam hal ini bahasa yang tidak di mengerti sekarang Allah gantikan dengan bahasa yang bisa di mengerti (dulu bingun sekarang Allah gantikan keharmonisan). Dalam pentakosta walaupun bahasanya banyak tapi pesannya di tangkap berbeda dengan menara Babel, di mana mereka tidak mengerti apa yang di katakan satu sama lain (Allah benar-benar mengacaukan bahasa mereka). Kejadian di menara Babel sebuah hukuman sedangkan di pentakosta sebuah keselamatan.

Typologi pentakosta:

  1. Musa dan 70 para tua-tua di hinggapi oleh Roh Allah sama seperti pada waktu pentakosta Roh kudus turun keatas pararasul. Itulah alasan mengapa pada saat pentakosta kitab yang di baca adalah Bilangan 11:16-17, 24-29.
  2. Yoel 2:32-3:5 setelah roh di curahkan mereka mengalami perubahan sama seperti pada waktu pentakosta di mana mereka mengalami bahasa roh (berbahasa bahasa bangsa lain) supaya keselamatan di beritakan misalnya khotbah Petrus.
  3. Yeh 36:24-28 ini berbicara tentang nubuat pentakosta.

Dalam pembelajaran di atas dapat kita menarik kesimpulan bahwa setiap tahun dalam kalender tahunan selalu ada pembacaan yang berkaitan dengan tanggal dan memiliki makna yang dalam.

 Link https://www.youtube.com/watch?v=ov907sKWxT8&t=38s

Liturgical Reading Of Old Tastament

Hal dasar yang perlu di perhatikan pada saat membaca kitab suci adalah apa kata gereja, sebab kitab suci berasal/lahir dari gereja dan untuk gereja. Dalam konteks gereja perkumpulan komunitas jemaat mula-mula di mulai di rumah-rumah dan yang merekaa lakukan adalah bersekutu mengajar, memecahkan roti, doa, dan ucapan syukur (Kis. 2 dan 4). Dalam hal ini tradisi orang yahudi di Perjanjian Lama kini di lanjutkan oleh pararasul dan para murid pada saat sembahyang dan memecahkan roti. Itulah mengapa Alkitab tidak bisa lepas dari ibadah di gereja. Dalam Kej. 28 tentang mimpi tangga Yakub, secara bapa-bapa gereja menafsirkan tangga tersebut sebagai Kristus yang menjembatani anatara manusia dengan Allah. Namun, secara liturgical di baca untuk memperingati Theotokos bahwa tangga itu adalah Theotokos itu sendiri.

Dalam Kis. 2:42-47 umat percaya berkumpul bersama pararasul untuk belajar, fellowship, melakukan perjamuan kudus dan berdoa. Setiap berdoa mengikuti jam-jam sembahyang dan membaca Alkitab. Jam-jam sembayang di mulai jam 6 pagi, jam 9 pagi, jam 12 siang, jam 3 sore, jam 6 sore dan di tambah ibadah di malam hari. Ketika umat percaya melakukan memecahkan roti dan minum anggur (perjamuan kudus) mengikuti ajaran yang Yesus ajarkan dan apa yang di lakukan oleh Yesus mengikuti tradisi perjanjian lama. Dalam Luk. 4:16-21 saat Yesus menghadiri ibadah orang yahudi Dia membaca kitab Yesaya (Yes. 61:1-2). Yang di lakukan Yesus pada saat perjamuan kudus dalam 1 Kor. 11:23-26 di bagi menjadi 7 bagian:

  1. Yesus mengambil roti
  2. Memberkati
  3. Memecahkan
  4. Memberikan kepada pararasul untuk di makan
  5. Mengambil cawan
  6. Mengucap syukur
  7. Memberikannya kepada pararasul untuk di minum

Ibadah hari minggu pada gereja mula-mula selalu di ikuti oleh liturgi firman (liturgy of the word ) dan perjamuan kudus (liturgy eucharist). Tulisan Justin Martyr menjelaskan liturgi firman dan liturgi perjamuan kudus. Dalam abad ke 2 dan 3 liturgi perjamuan kudus selalu ada pembacaan kitab suci, doa-doa, dan perjamuan kudus. Pada abad ke 4 dan 5 di catat dalam Apostolic Conctitutions di dalamnya ada (1). Pembacaan firman (di baca dalam dua bagian dari perjanjian lama, di ikuti oleh kisah pararasul, surat-surat, injil, doa-doa, dan pengakuan dosa. Setelah melakukan hal ini di lanjutkan dengan (2). Perjamuan kudus. Namun, hanya mereka yang sudah di baptis yang bisa mengikuti perjamuan kudus tersebut. Di abad ke lima gereja di Timur sudah mulai menghilangkan pembacaan perjanjian lama dan liturgi perjamuan kudus.

Kitab perjanjian lama di pakai dalam ibadah gereja mula-mula dengan tujuan untuk menjelaskan tentang theotokos dan Kristus. Sebab semua yang tercatat di dalam perjanjian lama pusatnya adalah kristus. Namun, Kristus tidak ada jika Theotokos tidak ada.  Jika memakai perjanjian lama untuk eksegesis istilahnya adalah liturgical exegesis. Kitab perjanjian lama kaya akan Hymns, Psalm, Scriptural lessons, Homilies, and Synaxaria ini di gunakan  dalam kalender tahunan (liturgical year). Kalender tahunan di bagi menjadi 2 bagian yaitu perayaan-perayaan yang fiks (di dalamnya ada nyanyian-nyanyian yang di nyanyikan)/perayaan yang besar antara lain: 1 Sep. Kelahiran Thotokos, 2 Feb. Lord Jesus Christ, 25 Mar. Unnatation, 6 Ags. Transfigurasi, 15 Ags. Wafat Theotokos, 14 Sep pemuliaan salib, dan 21 Nov. Masuknya bunda Allah ke bait suci, 25 Des. Lahirnya Kristus dan dalam perayaan ini selalu membaca kitab perjanjian lama. Akan tetapi, ada pula tanggal yang tidak fiks seperti paskah, pentakosta dan kenaikan Kristus di mana setiap tahun berubah tanggal perayaannya. Tanggal 9 September memperingati Yoyakim dan Hana orangtua dari Maria yang merupakan kakeknya Kristus.

Vespers merupakan ibadah senja (sore) biasanya umat islam menyebut sholat magrib. Pada saat 7 Sep. matahari jatuh terbenam sebenarnya sudah di hitung hari yang baru. Priest: blessed is our God always, now and ever, and to the ages of ages. Reading: come, let us worship and bow down before Guot King. come, let us worship and bow down before Guot King. come, let us worship and bow down before Guot King, pembacaan  Maz. 103(104). Mazmur 104 di baca karena menceritakan tentang penciptaan, kemudian ada cerita tentang kejatuhan manusia kedalam dosa, lalu ada nyanyian tentang kelahiran Theotokos. Kej. 28:10-17 ayat ini bercerita tentang mimpi tangga yakub dari bumi ke sorga. Namun, yang menjadi tangga yang sesungguhnya adalah Theotokos. Yeh. 43:27-44:4 ini bercerita tentang pintu gerbang yang sudah terbuka (Maria). Walaupun, tidak ada yang boleh masuk karena Kristus belum datang. Ams. 9:1-11 ini berbica tentang hikmat seperti ratu sorga yang membangun sebuah rumah yang mengajak orang bodoh (tidak berhikmat masuk kedalam perjamuan hidup. Orang berhikmat mendirikan rumah untuk menjadi tempat Allah untuk datang. Tempat hikmat menunjukan kepada Theotokos sendiri yang mengandung Yesus Kristus.

Matins merupakan ibadah di pagi hari. Pembacaannya misalnya dalam Maz. 3 bercerita tentang Daud dan Absalom, di mana Daud melarikan diri di hadapan absalom. Ini merupakan satu kondisi yang stressful (kesedihan yang mendalam). Yesus juga mengalami hal yang sama dalam Mar. 14:34. Maz. 38 Mazmur ini melanjutkan kesedihan yang lebih mendalam sehingga membuat ketakutan dan musuh masih bertambah. Contohnya pergumulan di Getsemani). Namun di akhir Mazmur berkata: hanya kepadamulah aku berharap. Maz. 63 Mazmur ini menjelaskan ratapan lagi. Tetapi, ratapan semakin naik dan harapan kepada Tuhan semakin besar. Maz. 88 menjelaskan tentang ratapan lagi.  Maz 103 Mazmur ini menjelaskan dari kesedihan menjadi pujian kepada Allah. Dan Maz 143 Mazmur ini mejelaskan kemenangan Allah yang menyelapkan musuh. Jadi ketika seseorang membaca bacaan ini iman atau harapan kepada Allah sangat besar.

Kesimpulan

Pada saat gereja mula-mula melakukan persekutuan di rumah-rumah yang mereka lakukan adalah membaca kitab suci bukan hanya bernyanyi dan berdoa. Karena seluruh kitab PL mempunyai tujuan dan makna yang tertuju kepada Theotokos dan Kristus.

Link: https://www.youtube.com/watch?v=02mqztJJTzw&t=376s

Reading the Bible through the Church: Patristic & Liturgical

Ada empat hal yang perlu di perhatikan dalam membaca kitab suci yaitu Obediance, Ecclesia, Christ dan Personal, akan tetapi Christ dan Ecclesia merupakan intinnya. Selama 21 abad setiap orang membaca alkitab dengan berbeda-beda seperti hermeneutika, liguistik, arkeologi, sejarah, sosial, retorikal, dan bahkan ada yang memakai metode psikologi seperti taksonomi. Jadi ada banyak kaca mata untuk membaca kitab suci. Sama seperti seseorang pemuda pergi ke optik 35 kaca mata. Di situ lensannya sama contoh minus 10 tapi modelnya berbeda-beda sehingga membuat orang tersebut bingung memilih. Alkitab bahkan di baca dalam sudut pandang islam, atau agama lain. Ukuran atau standar yang baik dalam membaca alkitab adalah kembali melihat dari zaman ke zaman.

Ada dua hal membaca kitab suci

  1. Menerima kitab suci melalui gereja

Setelah mengerti sejarah, kita perlu membawa dalam kehidupan kita bahwa Alkitab ada untuk diri sendiri dan ini merupakan hal yang penting. Semuanya sia-sia jika kita tidak membawa masuk kedalam diri (personal) walaupun mengetahui sejarahnya. Kitab suci di baca dalam gereja dengan dua hal antara lain melalui tradisi gereja dan liturgika, inilah kacamata dalam membaca kitab suci. Apabila membaca kitab suci dengan model kaca mata yang berbeda maka hasilnya berbeda. Kitab suci menceritakan gereja dan lahir dari gereja. Sehingga gereja yang mementukan kitab ini masuk dalam kanon atau tidak, menentukan Injil dan surat-surat.

  • Membaca kitab suci atau menafsir melalui gereja

Kitab suci ketika di pelajari secara detail akan menjadi sebuah kitab yang sulit Contohnya (Kis 8:39,31) jawab orang Etiopia “ bagaimana saya mengerti kitab suci jika tidak ada orang yang membimbing aku? Dapat kita ketahui bahwa menafsir alkitab itu sangat sulit jika tidak ada yang membimbing yaitu gereja. Kesulitan yang di alami oleh orang Etiopia sama dengan kesulitannya kita sebab kata-kata di dalam kitab suci tidak selalu menjelaskan dirinya karena ada banyak lapisan-lapisan sehingga semakin kita baca maka kita semakin terkagum-kagum. Namun untuk sampai di situ kita perlu di tuntun. Ketika kita membaca kita suci Allah akan berbicara langsung kedalam hati kita akan tetapi kita perlu di tuntun dan di bimbing oleh gereja melalui chruch father dan liturgical. Ketika membaca kitab suci secara personal kita tidak terisolasi (sendiri) melainkan bersama-sama, seperti hari minggu saat liturgi ibadah di mana di situ kita membaca kitab suci bersama-sama sehingga tidak ada kata aku melainkan kami. Akhirnya ketika kita membaca kitab suci maka kita dapat mengerti. Hal utama dalam membaca kitab suci adalah menemukan pikiran gereja ”the mind of the church” dan alkitab tersebut di gunakan dalam konteks komunitas ibadah bukan di pasar-pasar. Untuk membacanya ada bagian-bagian yang di pilih dalam berbagai macam konteks ibadah misalnya ibadah paskah yang di baca kitab Yesaya sehingga kita harus mengerti ibadah paskah seperti apa.

            Langkah membaca kitab suci adalah Pertama cepter 6 aural kedua cepter 5 (discursive) konsultasi dengan bapa gereja dengan menggunakan sepuluh langkah dan di langkah ke enam di tambah liturgical. Were menjelaskan cara membaca kitab suci harus melaui gereja dengan mencari pikiran gereja. Ecclesial di bagi dua yaitu  worship dan church father. Tidak semua kitab PL di baca dalam ibadah melainkan hanya bagian-bagian tersebut. Cara membaca alkitab secara liturgical (ibadah) dan partistic (bapa gereja) Origen berkata membaca alkitab ada tiga lapis yaitu sarfiks, noetik dan moral. John Cassian historical, allegorical, tropological dan anagogic. Membaca kitab dengan menggunakan langkah-langkah sebab bapa gereja mempunyai asumsi yaitu

  1. The bible is cryptic artinya bahwa alkitab baik PL dan PB yang di tulis oleh pararasul memiliki hidden meaning yang melampauhi teks tersebut bukan hanya sekedar dokumen sejarah.
  2. The bible is relevant artinya kitab suci di baca bukan untuk orang pada zaman itu akan tetapi sepanjang segala zaman sampai Yesus datang yang ke dua kali. Itulah alasan mengapa kitab suci di baca dari abad pertama sampai sekarang.
  3. The bible is perfectly harmonious artinya mengandung satu pesan yang sama, baik PL dan PB sehingga tidak ada kontradiksi. Setiap kitab mempunyai tujuan yang menyatuhkan. Athanasius berkata arians membaca kitab sucinya secara terpisah-pisah tidak mempunyai tujuan atau dianoia sehingga kesalahan arians adalah kehilangan pikiran, inner meaning dari scripture atau kesatuan kitab tersebut di hilangkan dan lebih fokus pada individual teks. Contoh orang yang tidak pernah baca kitab adalah nenonjolkan apa yang di baca sehingga sekrang ada yang bekata teologi paulus, teologi petrus dan lain-lain. Padahal yang sebenarnya kitab suci itu saling berinteraksi dengan teks yang lain seperti kitab Kejadian bisa menjelaskan kitab yang lain karena memiliki skopos atau porpose yang sama.
  4. The bible is divinely inspired artinya ini bukan sekedar tulisan manusia tetapi di baliknya ada karya Allah melalui roh kudus sehingga ketika membaca kitab terdapat nuansa misteri dari Allah. Tetapi Firman Allah ini tidak megantikan tulisan manusia cuman sudah di ilhami oleh roh kudus.
  5. Membaca alkitab dengan asumsi. Biasanya membaca PL menggunakan septuaginta (bahasa Yunani). Dalam PL bapa gereja membaca kitab secara pertama: Compositional (memperjelas pandangan teologi mereka) dan kedua: Expositional (untuk membuat biblical comementaries).
  6. The senses of scripture artinya bapa gereja melihat kitab suci dengan beberapa lapisan. Origen berkata membaca alkitab ada tiga lapis yaitu sarfiks, noetik dan moral. John Cassian historical, allegorical, tropological dan anagogic. Jadi mereka melihat alkitab seperti lapisan bumi. Sekarang kadang orang menafsir alkitab literalnya kuat tetapi spritualnyna lemah apalagi anagoginya.
  7. Christological interpretation artinya fokus kepada Kristus. Orang dulu atau bapa gereja seperti Basil, Origen, John Chrysostom ketika membaca kitab suci yang mereka perhatikan adalah Christ, the heart of the bible yang merupakan langkah keenam. Zaman dulu di abad ke 4 dan 5 ada dua sekolah yang besar yaitu Alexandria dan Antioch yang memilik pendekatan membaca kitab suci masing-masing. Alexandria lebih kelangkah enam (noetik) dan Antioch lebih kepada literal atau allegorical.

Contoh Hosea 1-3 berbicara tentang kehidupan Hosea dan di suruh menikahi Gomer dan nubuat tentang Israel di balik pernikahan. Cara Alexandria dan Antioch menafsir alkitab adalah Hosea 1-3 suatu interpretum yang berkaitan dengan perintah Allah yang tidak biasa dan unik. Dimana seorang nabi yang kudus di minta menikah kepada seorang pelacur. Akhir dari perintah Allah Hosea menikahi Gomer lalu memiliki tiga orang anak yaitu Izreel, Lo-Ruhamah dan Lo-Ami. Lalu Gomer menginggalkan anak-anaknya dan kembali ke tempat pelacuran kanaan. Di pasal yang ke tiga Allah meminta Hosea melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum untuk menikahi kembali istrinya yang sudah berzinah walaupun hal ini bertentangan dalam (Ul 24:2-4).

Hal ini merupakan hal yang aneh di mana Allah yang sama meminta Hosea kembali mengasihi bukan hanya terima istrinya tetapi memperlakukan istrinya seperti istri yang baru lagi dengan penuh kasih dan hormat. Kesannya kayak tidak terjadi sesuatu terhadap Gomer bahkan Hosea membayar satu harga (Hos 3:2) penebusan untuk mendapatkan Gomer lagi. Hosea tergolong orang miskin namun kasihnya terhadap istrinya sangat besar sehingga kasih inilah yang membuat Hosea membayar segala sesuatu untuk mendapatkan istrinya kembali. Dalam hal ini Hosea bukan hanya memberikan perak namun makanan yang merupakan kebutuhannya sehari-hari.

            Hal yang menarik adalah bahwa perintah Allah dan pernikahan seorang nabi dengan pelacur yang sulit untuk di interpretasi baik menurut orang yahudi dan juga kekristenan. Dalam sudut pandang orang yahudi seperti Jewish memakai allegorical dengan visionary or dremlike, Allegorical interpretation dan sudut pandang kekristenan adalah seperti bayangan dari Kristus, sama seperti Hosea yang menikah dengan seorang pelacur maka Allah sendiri yang menjadi manusia jatuh kedalam natur manusia yang berdosa (inkarnasi). Tafsiran bapa gereja dalam pernikahan Hosea.

  1. Theodoret of Cyrus fokus pada kebajikan Hosea terhadap istrinya. Dia berkata secara historis ini adalah pernikahan yang nyata tetapi secara moral ini adalah ketaatan Hosea kepada perintah  Allah. Secara typological ini adalah bayangan dari perjanjian Allah dengan umatnya yang memang tidak layak.
  2. Theodore of Mopsuestia berkata pernikahan Hosea dengan Gomer membangunkan bangsa Israel akan kesadaran menaati perintah Allah. Secara christological pernikahan Hosea dan Gomer referencenya kepada Kristus. Artinya Kristus yang akan membayar dosa-dosa manusia seperti Hosea menebus Gomer dari tempat pelacuran.
  3. Cyril of Alexandria mengatakan pernikahan Hosea dengan pelacur secara Allegorical adalah Kristus mengambil seluruh kemanusiaan  termasuk orang-orang berdosa. Ini merupakan satu bukti kasih Allah, Dia mengutus Yesus Kristus untuk mengambil seluruh kemanusiaan yang berdosa. Bapa gereja selalu melihat segala sesuatu menuju kepada Kristus. Jadi Hosea menikahi Gomer bukan karena dia bernafsu terhadap Gomer/jatuh cinta melainkan karena ketaatan dan pelayanannya. Hosea bertindak sebagai satu instrumen atau satu tipe Yesus Kristus yang akan memberikan segala-galanya untuk menebus manusia. Secara tropilogically/moral ini adalah pegudusan pernikahan tetapi secara Christ centered menuju pada inkarnasi Allah.

Secara liturgical misalnya sembahya senja (vespers) untuk ibadah pemberitaan tentang kelahiran Kristus kepada Maria melalui malaikat Gabriel. Hal ini diperingati tanggal 25 Maret. Bacaan yang di baca pada saat Maria di beritahu oleh malaikat Gabriel bahwa dia akan mengandung bayi Kristus.

  1. Kej 28:10-17 berbicara tentang mimpi yakub tentang tangga dari bumi ke sorga.
  2. Yeh 43:27-44:4 berbicara tentang penglihatan nabi Yehzekiel tentang bait suci di yerusalem dengan ada pintu gerbang dan tidak ada yang boleh masuk melalui pintu gerbang itu kecuali ada pangeran yang boleh masuk
  3. Ams 9:1-11 berbicara tentang hikmat bahwa hikmat inilah yang membangun rumah
  4. Kel 3:1-8 berbicara tentang musa yang berbicara kepada Allah di semak duri
  5. Ams 8:22-30 berbicara tentang hikmat dlaam pemeliharaan Allah yang kekal

Kelima bacaan di atas bahwa theotokos memegang satu peranan di dalam rencana keselamatan Allah artinya melalui rahim Yesus Kristus itu lahir jadi dia ibarat seperti tangga. Bapa gereja melihat tangga itu adalah Kristus secara Christ centered sedangkan secara liturgical tangga itu adalah maria sebab lewati dia Allah itu turun ke dunia. Kristus lahir dari maria tetapi dia tidak ternodai tetap menjadi perawan yang tdak ternoda sehingga dia menyediahkan kemanusiaan (rumah) untuk Kristus yang merupakan hikmatnya Allah. Itulah mengapa kita membaca Amsal tentang hikmat yang sedang membangun rumahnya dan hikmat tertuju kepada bunda Maria. Dalam Keluaran 3 Musa berbicara kepada Allah di semak yang terbakar. Semak yang terbakar itu secara liturgical adalah Maria sedangkan secara Christ centered adalah Kristus. Semak yang tebakar itu tidak menghanguskan sama seperti Kristus di dalam rahim Maria. Typological Yehzekiel berbicara pintu gerbang yang tertutup tapi tidak ada seorangpun yang melewatinnya. Pintu gerbang yang tertutup itu adalah Maria dan pangeran yang melewatinya adalah Kristus. Jadi hanya lewat Maria Kristus datang.

Contoh lain adalah menunggu kebangkitan Kristus dan ada 15 perikop dalam PL yang di baca yaitu Kej 1:1-13 bercerita tentang ciptaan dan kebangkitan Kristus adalah ciptaan baru. 2 Kor 5:17; Why 21:5 kebangkitan Kristus adalah satu zaman baru yang akan datang atau Adam kedua. Adam kedua mulai berlaku sejak kebangkitan. Jadi kebangkitan Kristus mencipta ulang semua. Kristus bangkit pada paska yang baru sebab paskah yang lama adalah paskah bangsa Israel tetapi paskah yang baru yaitu paskah anak domba yang menyingkirkan dosa dunia 1 Kor 5:7;Yoh 1:29. Kitab Yunus menceritakan kebangkitan Kristus bahwa tiga hari tiga malam diperut ikan sama dengan Kristus tiga hari tiga malam di dalam hades. Kel 13:20-15:19 berbicara tentang menyeberangi laut merah ketika bangsa israel di kejar oleh bangsa mesir. Hubungan dengan paskah adalah di mana Kristus yang memimpin kita mmelewati laut merah dan laut merah merupakan typologi dari baptisan. Lalu Daniel 3 merupakan typologi kebangkitan Kristus dari kubur.

Penggunaan worship dalam PL misalnya dalam kalender liturgy di mulai dalam 1 September yang merupakan ulang tahun gereja. Ada dua toko utama yang menjadi  fokus dalam pembacaan kitab suci di kalender gereja yaitu theotokos dan Kristus dan teks yang di baca hanya yang berkaitan dengan theotokos dan Kristus atau seputar dengan Kristus. Dalam worship yang pertama seputar karya Kristus dan kedua adalah seputar pengudusan seban kitab suci bisa di baca secara pribadi. Worship seperti laboratorium dengan tujuan bagaimana injil bisa di baca. Dalam ibadah vespers theotokos lahir tanggal 8 September. Tradisi Roma PL di baca dalam setiap hari minggu sedangkan dalam Byzantine Orthodox tidak pernah baca PL pada hati minggu. PL di baca pada saat kesengsaraan Kristus, vespers dan great feasts.

Liturgy tentang air baptisan dalam pembacaan PL adalaha contohnya: Kej 1:1-13 berbicara tentang tiga hari pertama dari ciptaan sudah di atur puncaknya. Ayat 2 bumi itu belum berbentuk dan gelap dan ada roh Allah yang melayang di atas air. Hubungan di atas air dengan baptisan Yesus adalah ketika Yesus masuk kedalam air maka air tersebut dimurnikan dan di pakai untuk percikan kita dan dikuduskan itulah maksud membaca kitab Kejadian. Lalu Kitab Kel 14:15-18 berbicara tentang menyeberangi laut merah dan hubungannya dengan baptisan Yesus adalah air menjadi pembatas antara budak dan pembebasan (mesir dengan orang kanaan di pisahkan oleh sungai merah) atas perintah Allah Musa mengangkat tangannya dengan tongkatnya dan membelah laut merah sehingga bangsa israel bisa jalan melewatinya dan bangsa mesir di bunuh di dalam air tersebut karena tergelam. Dalam hal ini musa yang memegang kendali laut merah itu sama seperti roh Allah yang memegang kendali atas air. Jadi hubungannya dengan Yesus adalah bahwa anak Allah ini yang memegang kendali sama seperti Musa menang atas air. Cara menang atas air adalah di babtis oleh air tersebut sehingga membawa pada kehidupan. Air memiliki dua simbol yaitu bisa membawa pada kehidupan dan membahayakan dengan tergelam.

Lalu Kel 15:22-16:1 air yang pahit di marah menjadi air manis pada saat musa melemparkan kayu dan hubungan dengan theofani adalah kayu ibarat salib Kristus yang akan mengubah air yang pahit itu menjadi manis. Air yang manis artinya adalah air yang memurnikan air yang tidak bisa di minum. Sama seperti Yesus mengubah air menjadi anggur. Yosua 3:7-8, 15-17 hubungan dengan theofani adalah kaena Allah hadir di dalam air tersebut sehingga air itu tidak membinasakan melainkan menjadi media keselamatan. 2 Raj 2:6-14 berbicara tentang Elia dan Elisa memisahkan air dari sungai yordan dengan jubahnya dan ditengan sungai yordan Elia berangkat kesorga dengan kereta api lalu hubungannya dengan theofani adalah Yesus menaklukan air dan inilah yang membawa kita ke sorga. Yes 1:16-20 hubungannya dengan air adalah air yang yang membasuh kita menjadi bersih dari dosa atau membersihkan diri dulu baru melakukan hal-hal yang lain. Kej 32:1-10 hubungan dengan air adalah menjadi satu simbol pendamaian antara Yakub dan Esau/Allah dan manusia. Kel 2:5-10 Musa yang di ambil dari sungai nil dan di adopsi menjadi anak dari putri Firaun sama seperti kita di mana kita di ambil dari air waktu di baptis lalu di adopsi oleh anak Allah. Hak 6:36-40 sair menunjukan symbol dari pertolongan Allah.

Dalam hal ini ketika kita membaca kitab suci ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu Christ centered dan Ecclesia sebab kitab suci lahir dari gereja dan gereja yang menceritakannya, pusatnya adalah menuju kepada Kristus dan karya-Nya.

Link Youtobe:

https://www.youtube.com/watch?v=tHAR-r2rH7c Reading the Bible through the Church: Patristic & Liturgical

Bible

Alkitab Adalah buku suci yang sakral yang di berikan kepada orang percaya. Didalam Alkitab kita perlu mengeksegesis atau menggali teks dengan memakai empat Lapisan dan 10 langkah. Apa saja Lapisan dan 10 langkah itu? Yakni:

Lapisan pertama: Historia/Sarkic/Literal dan Historical Meaning

  1. Teks asli: Bahasanya (Ibrani/Yunani)
  2. Syintac form: Struktur teks asli
  3. Terjemahan literal: Menerjemahkan kembali kedalam bahasa aslinya
  4. Syntactic content: isi syntactic berupa klausa-klausa dari terjemahan literal
  5. Konteks historis: Latar belakang sejarah penulisan

Lapisan kedua: Theoria/Noetik/Spritual/Mystical meaning

  • Semantic content: Menguraikan syntactic content di atas dengan mentransformasi menjadi deep stucture kemudin di dukug oleh Christ centered and Ecclesial.
  • Konsep teologis: dalam bentuk ide utama dan ide-ide pendukung yng di rumuskan dari semantic content di atas
  • Ringkasan: Meringkas kembali

Lapisan ketiga: Moral/Psychic/Good works

  • Aplikasi: Obediance atau ketaatan yang di kerjakan dengan sepenuh hati untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik 2 Tim 3:17

Lapisan keempat: Anagogi/Eskatologi

  1. Anagogi: Makin bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus

Disaat melakukan eksegesis sangat diperlu untuk mengetahui pengetahuan (rohnya) atau noetiknya untuk memahami isi Alkitab tersebut. Alkitab digunakan didalam gereja dan memiliki tujuan yaitu mengenal Kristus Yoh 20:30-31 supaya dengan mengenal Kristus kamu memperoleh hidup oleh Anak-Nya. Anagogi memperoleh hidup adalah kamu mempunyai hidup dalam nama-Nya. Alkitab merupakan Firman Allah yang benar di saksikan dan dinyatakan oleh gereja. Jadi yang menyatakan Alkitab adalah gereja (orang-orang percaya) bukan orang lain atau kekaisaran romawi. Dengan demikian Alkitab dan gereja tidak bisa di pisahkan dalam Rom 3:2 Allah mempercayai orang-orang beriman kepada-Nya untuk mengkanonkan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu.

Tujuan dari Alkitab adalah menyempurnakan diri menjadi serupa dengan Kristus dan menjadi saksi bagi dunia. Sehingga PB bukan hanya kitab komunitas milik orang  tertentu seperti PL hanya untuk bangsa Israel tetapi menjadi misionaris yang di terjemahkan dengan berbagai bahasa sampai ke roma yang merupakan  ujung dunia. Semua isi Alkitab berbicara tentang karya Allah yang besar bagi manusia. Why 22:20, Kej 1:1 Alkitab ada awal dan akhir (Alfa dan Omega). Kita perlu ketahui bahwa Allah yang ada di dalam Alkitab adalah Allah yang menyatakan dirinya kepada para nabi Ibr 1:1 bukan hanya satu kali melainkan berkali-kali. Yesus Kristus adalah puncak dari Alkitab itu dan yang menyatakan tentang Allah kepada manusia ciptaanya Yoh 1:18. Dengan membaca Alkitab, seseorang akan memiliki hubungan intim dengan Allah Gal 4:4 sebab di dalam Alkitablah kita mengenal hatinya Allah. Di dalam Alkitab mengajarkan cara berdoa, bernyanyi, menyembah, berpuasa, mengasihi dan lain-lain yang menuju pada perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Lalu bagaimana cara menafsir Alkitab? Ialah dengan memakai 4 lapisan dan 10 langkah. Kitab suci bukan ditulis dengan bahasa yang tidak di mengerti atau tidak di ketahui oleh semua orang melainkan dengan berbagai bahasa bahkan di terjemahkan sampai ke bahasa daerahnya dengan tujuan supa setip orang yang membacanya mengerti. Yesus sendiri memakai perumpamaan agar setip orang yang mendengar mengerti.

Refleksi

  1. Dengan membaca Alkitab seseorang akan mengenal Kristus dan karya-Nya juga mengenal hatinya Allah.
  2. Alkitab mudah untuk di baca karena di terjemahkan dengan berbahgai bahasa.
  3. Gereja dan alkitab tidak bisa di pisahkan karena yang menyatakan Alkitab adalah gereja (orang-orang percaya).
  4. Tujuan dari Alkitab adalah menyempurnakan diri menjadi serupa dengan Kristus dan menjadi saksi bagi dunia.
  5. Yesus Kristus puncak dari Alkitab yang menyatakan tentang Allah kepada manusia ciptaanya.
  6. Cara menafsir Alkitab ialah dengan menggunakan 4 lapisan dan 10 langkah

Foreshadowing of the NT and Why is the Christ?

Holy scripture in the orthodox church

Di dalam tradisi gereja ada PL, Injil dan surat-surat dari pararasul maupun murid dari pararasul. Dari tulisan mereka menjadi satu kesatuan sehingga di sebut alkitab. Di dalam PL tidak ada kata : “Yesus” atau “inkarnasi” akan tetapi PL Foreshadowing artinya bayangan dari Yesus kristus, Injil adalah kristus sedangkan surat-surat pararasul merupakan interpretasi dari surat injili. Surat-surat di tafsir oleh bapa-bapa gereja seperti Ignatius, Maximus,Clement, Nyssa, Macarius dan bapa-bapa gereja lainnya.

            Origen memberikan suatu pemahaman tentang perkembangan pengajaran Injil yang di sebut injil. Injil adalah dagingnya Yesus atau inkarnasi dalam bentuk kata-kata. Yesus mengosongkan diri-Nya menjadi daging Yoh 1:14 agar Dia di kenal sedemikin rupa oleh manusia.

            Di dalam PL ada typological karena naturnya Foreshadowing memprediksi, menubuatkan apa yang akan terjadi. Yoh 5:39 PL memberikan kesaksian tentang Kristus. Paulua memakai  typological waktu menulis surat Ibrani dan semua cerita di PL di interpretasikan sebagai Foreshadowing contohnya Yesus itu imam. Menurut Gregory semua kebenaran dogmatik dari gereja ada di dalam kitba suci yang perlu kita lakukan adalah mengenali semua kebenaran. Gregory mengajak semua orang untuk membaca dengan retrospective artinya menguji teks-teks kitab suci dan melihat apa kata gereja lalu di cocokkan dengan dogma sehingga menunju kepada Kristus.

Gregory dan Irenaeus berkata langkah yang benar dalam pembacaan dan menafsir alkitab adalah setia kepada tradisi gereja. St. Maximus berkata: Hukum Allah/Taurat merupakan bayangan dari kitab Injil dan Inji merupakan gambar berkat yang akan datang. Baca Alkitab sebagai personal karena itu berbicara tentang diri kita. Origen menafsir kitab kidung agung bukan secara literal melainkan secara spritual sebab di situ ada banyak simbol-simbol yang menuju kepada Kristus. Mengetahui Perjanjian Lama tidak cukup karena intinya ada di Perjanjian Baru. Maximus  berkata waktu menafsir kitab suci sama seperti naik dari huruf-huruf (teks) ke nafas(roh) yang biasa di sebut anagogical atau istilah lain contemplati. Setiap hal di dalam kitab suci PL selalu berkaitan dengan inner spritual life of man. Pada saat membaca kitab suci bukan hanya sekedar pamer pengetahuan (studi) tetapi untuk menyembah Allah (ibadah). Bapa gereja mengambil cerita alkitab dan menjadikan ibadah kepada Tuhan.

            Di dalam liturgi menjelang penderitaan Yesus banyak sekali penafsiran kitab suci yang koneksi dengan kehidupan secara spritual. Mengikuti Kristus hari demi hari akan terlibat dalam cerita itu. Seperti Mat 21:19 berbicara mengenai pohon ara yang tidak berbuah dalam hal ini kita harus menghasilkan buah pertobatan kepada Kristus. Atau kisah penghianatan Yudas, maksudnya untuk kita adalah jangan sampai kita seperti dia yang menghianati Tuhan.

            Para bapa gereja membaca kitab suci untuk mereka refleksikan pada diri mereke sendiri. Ketika kita melihat diri mereka, kita sedang melihat cerita kitab yang berjalan. Mark the Ascetic salah satu bapa padang gurun di abad ke 4 berkata: Jadilah bijaksana dan tekun dalam hal-hal rohani misalnya baca kitab suci. Maka semua hal akan di jelaskan kedalam kitab suci itu. Waktu membaca kita suci kamu harus berjuang memahami apa yang tersembunyi di dalam teks itu.

            Di dalam tradisi gereja, bapa-bapa gereja membaca Alkitab sebagai ascetic’s path to spritual life. St. John Chrysostom mengatakan: Yang kita butuhkan bukan firman yang tertulis tetapi anugrah dari roh kudus untuk jiwa sehingga kamu tidak lagi hidup dalam hal-hal yang berdosa. Symeon the new theologian berkata: Kita yang menemukan diri kita bersama dengan Allah di dalam pembacaan kitab suci akan menemukan buah keuntungan/berkat saat membacanya. Jadi pada saat membaca kitab suci, kita sedang bersekutu dengan Kristus di dalam roh kudus. Sebab yang di baca adalah surat Kristus yang di tuntun oleh roh kudus.

Siapa itu Kristus?

Nama kristus bukan sesuatu yang di defenisikan/pernyataan namun, ini merupakan satu deklarasi yang berkaitan dengan keselamatan orang percaya. Kristus artinya yang di urapi (menyenangkan Allah). Di urapi menuju pada kekerajaan. Kristus adalah yang di urapi oleh roh kudus yang menjadi juruselamat. Akibat kejatuhan adam itulah yang membuat kodrat manusia menjadi rusak sehingga manusia kehilangan kemuliaan Allah dan manusia membutuhkan belas kasihan. Cryll berkata: ada inkarnasi yang memakai tubuh manusia dan yang akan membebaskan kodrat manusia dari dosa. Roh kudus berasal dari energinya Allah. Akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa jiwa dan roh tidak bisa menopang tubuh dan akhirnya mati karena roh kudus menjauh. Kematian tidak langsung musnah begitu saja melainkan roh terpisah dari tubuh dan dua-duanya masih ada dimana tubuh kembali menjadi tanah dan roh kembali ke dunia orang mati.  Roh membuat kita mengenal Allah sebab dia berasal dari energinya Allah. Di dalam jiwa ada nous, logos dan spirit yang merupakan energi dari jiwa. Yang menyembuhkan kodrat manusia yang rusak adalah roh kudus ini tidak langsung terjadi atau instan tapi butuh proses.

Tujuan Kristus inkarnasi adalah supaya manusia di bentuk ulang melalui kekudusan. Itulah mengapa kita membutuhkan Kristus supaya kita di murnikan, di sucikan agar kita lahir baru menjadi manusia baru. Natur yang di pakai kpada akhirnya bisa partaking of the holy ghost. Setelah Kristus menyucikan kodrat manusia, manusia mengalami pentakosta roh kudus kembali mendiami manusia.

Refleksi

  1. Perjanjian Lama merupakan bayangan (Foreshadowing) dari Yesus Kristus.
  2. Injil adalah dagingnya Yesus yang berinkarnasi dan mengosongkan diri-Nya supaya Dia di kenal sedemikian rupa oleh manusia.
  3. Langkah yang benar dalam pembacaan dan menafsir alkitab adalah setia kepada tradisi gereja
  4. Setiap hal di dalam kitab suci PL selalu berkaitan dengan inner spritual life of man.
  5. St. John Chrysostom mengatakan: Yang kita butuhkan bukan firman yang tertulis tetapi anugrah dari roh kudus untuk jiwa sehingga kamu tidak lagi hidup dalam hal-hal yang berdosa.
  6. Saat membaca kitab suci, kita sedang bersekutu dengan Kristus di dalam roh kudus. Sebab yang di baca adalah surat Kristus yang di tuntun oleh roh kudus.
  7. Kristus artinya yang di urapi (menyenangkan Allah).
  8. Akibat kejatuhan adam itulah yang membuat kodrat manusia menjadi rusak sehingga manusia kehilangan kemuliaan Allah dan manusia membutuhkan belas kasihan.
  9. Roh membuat kita mengenal Allah sebab dia berasal dari energinya Allah.
  10. Tujuan Kristus inkarnasi adalah supaya manusia di bentuk ulang melalui kekudusan.

Wherever you may go, always have the Lord before your eyes; Whatever you may do, have the holy Scriptures as a witnes.

The Asketik life :

Mengetahui tujuan Allah datang keduania, melakukan perintahNya (mengasihi Allah sama dengan mengasihi sesama) , meneladani jejak kakinya, Dia memberi kuassa atas kita, berjaga-jaga dan berdoa.

The Asketik life adalah tentang tanya jawab mengenai kehidupan setelah kita jadi kristen apa yang kita lakukan atau perbuat dengan waktu yang Tuhan berikan kepada kita. Seorang pemuda bertanya kepada Biarawan :

  • Apa tujuan Firman Allah datang kedunia menjadi manusia? Yaitu untuk keselamatan kita (dalam pengakuan iman Nicea), dan Firman Allah itu ber Inkarnasi datang kedunia untuk untuk keselamatan manusia.
  • Lalu Brother bertanya lagi apa maksunya itu?Jawab Romo “Allah menciptakan manusia pada mulanya dan di tempatkan di taman Eden atau Firdaus. Tetapi karena dia melanggar perintah Allah dan akhirnya dia mengalami yang namanya dosa, dosa itulah yang membuat dia mati atau corruption and death. Dan ini diturunkan dari generasi ke generasi, ketika manusia jatuh kedalam dosa Allah tidak membiarkan tetapi ada God’s Providence atau pemeliharaan Allah. Walaupun manusia terus berbuat dosa tetapi Allah tetap memelihara manusia dan dunia ini. Sampai kegenapan waktunya Anak Tunggal Allah atau Firman Allah yang dikatakan “the source of life and immortality, mengambil daging oleh Roh kudus dan perawan maria. Dia menunjukkan kepada kita cara hidup menjadi Ilahi yaitu dengan cara datang kedunia ini, mati, dikubur dan bangkit supaya Dia menunjukkan cara kepada kita untuk menjadi seperti Dia. Dia memberikan kita perintah dan juga janji kerajaan surga bagi mereka yang menurti perintah itu. Dia menyingkirkan penghukuman yang kekal yaitu kematian, dosa yaitu dengan cara Dia menderita diatas kayu salib, bangkit dari kematian dia memberikan kita pengharapan akan kebangkitan dan hidup yang kekal.

Dari ketidaktaatan Adam dan manusia sepanjang sejarah atau nenek moyang Kristus menggantikan menjadi satu ketaatan total. Adam dan keturunanya yang tidak taat digantikan oleh Kristus yang taat sampai mati. Kematian Kristus menghancurkan kuasa maut atau kuasa kegelapan sehingga dalam 1 Kor 15:22 “Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula seorang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus”. Inilah tujuan Allah menjadi manusia. Lalu Dia naik kesurga dan mengutus Roh kudus.

  • Apa perintah-perintah yang harus kita kerjakan untuk memperoleh keselamatan? Romo menjawab “ Matius 28:19-20 “ karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan batislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatau yang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.

Artinya adalah setiap orang yang dibabtis di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus menjalankan perintahnya dan jika kita tidak melakukan perintahnya maka kita tidak diselamatkan . Melakukan perintah penting bagi keselamatan, kita membenci yang jahat dan melakukan perintah-Nya, ini adalah perintah Yesus kepada kita. Dalam Matius 28:20 mengatakan “ dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu.” Berarti kita harus menjalankan segala sesuatu perintah yang diperintakan kepada kita oleh Para Rasul atau oleh gereja. Para Rasul mengajarkan apa yang Yesus ajarkan.

  • Bagaimana kita melakukan perintah Yesus yang begitu banyak? Jadi apa yang diajarkan oleh Para Rasul dan Gereja dicatat dalam Alkitab dan itu harus kita lakukan.
  • Siapa yang bisa melakukan perintah-Nya sedangkan perintah itu begitu banyak? Lalu Elder itu menjawab “ dia yang meneladani Tuhan dan mengikuti segala jejak atau langkahNya.
  • Siapa yang bisa meneladani Kristus sedangkan kita adalah manusia yang berdosa? Tidak ada seorang pun yang bisa meneladani Kristus jika dia masih diikat oleh hal-hal duniawai. Jadi kita telah di babtis dan di ajarin untuk melakukan apa yang Yesus kehendaki serta meneladani Kristus dengan meminggalkan hal-hal duniawi.

Matius 19:27 “kami telah meninggalkan segala sesuatu dan ikut Yesus”,  jadi ini adalah teladan dari Para Rasul. Apa yang kita dapat jika mengikut Yesus? Yaitu akan menerima Kuasa, kuasa untuk meneladani Dia dan melakukan segala perintah-Nya.

  • Kuasa apa ini? Jawab Romo Lukas 10:19 kuasa untuk menginjak ular, kalanjengki dan menahan musuh serta tidak ada sesuatu yang menyakiti engkau. Lalu 1 Korintus 11:1 “jadilah pengikutku sama seperti aku menjadi pengikut Kristus. Rasul Paulus berani berkata “jadilah pengikutku” karena dia adalah pengikut Kristus, dia telah meninggalkan segala sesuatu dan ikut Yesus.
  • Cara menerima kuasa adalah Roma 8:1 dan 4 hidup di dalam Kristus artinya kita tidak diperbudak oleh daging. Gal 5:24 telah menyelibkan dengan segala hawa nafsu dan segala keinginan daging. . Gal 6:14 “Aku sudah disalibkan bagi dunia” artinya keinginan daging itu sudah disalibkan.

 Maximus mengatakan “kuasa yang diberikan Allah kepada kita akan kita terima jika kita tidak mau di perbudak oleh keinginan daging”.

Mazmur 91:2-3 “Allahlah yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku”. Mazmur 91:11-13 . “malaikat-malaikatNya akan diperintahkannya kepadamu untuk menjaga engkau disegala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. singa dan ular tedung akan kau langkahi engkau akan menginjak singa dan ular naga”. Ini ada kuasa yang Tuhan berikan kepada kita. Kepada kita yang tidak mencintai hal-hal materia dalam Matius 10:27;38, Lukas 14:33.

Maximus mengatakan “dia yang ingin menjadi muridnya Kristus dan didapati layak dihadapan Dia dan menerima kuasaNya untuk melawan segala kuasa jahat. Yesus juga dicobai ketika berada di padang gurun tetapi Yesus berhasil untuk melawan segala kuasa yang jahat itu. Dan kita yang mengikut Yesus pasti kita akan menghadapi seperti yang Yesus hadapi yaitu melawan segala kuasa jahat, misalnya godaan akan uang dan lain sebagainya.

  • Bagaimana kita mengingat perintah Allah, sedangkan perintah Allah itu banyak? Seorang elder menjawab “walaupun banyak tetapi Tuhan itu sudah meringkasnya untuk menjadi satu kalimat yaitu Markus 12:30, kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jadi kita yang berusaha menjalankan perintah-Nya pasti bisa menjalankan kedua hukum ini. Tidak ada seorangpun yang mengasihi Allah dan sesamanya manusia jika dia belum memisahkan dirinya dari dunia. Matius 6:24  tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, memilih Allah dan memilih mamon.
  • Hal-hal apa yang kita singkirkan? Jawab Elder : uang, makanan, harta dan lain sebagainya itu tidak kita jadikan tuhan.
  • Bukankah uang, makanan, harta  Tuhan yang ciptakan? Dan bukankah itu diberikan kepada kita untuk digunakan, bagaimana perintah-Nya supaya kita tidak terikat kepada hal-hal tersebut? Jawab Elder “ segala yang Tuhan ciptakan itu baik dan berguna sehingga kita menggunakan itu untuk menyenangkan Allah”. Maximus berkata “pakailah makanan, uang, harta itu untuk menyenangkan Dia. Tetapi inilah kelemahan kita akhirnya kita lebih memilih uang daripada kasih atau perintah Allah.
  • Apa tandanya kita mengasihi Allah? Yoh 14:15 “kasih itu dibuktikan ketaatan kepada perintah Yesus. Roma 15:10 “kasih itu adalah kegenapan hukum taurat”.
  • Lalu bagaimana aku bisa mengasihi dia yang membenci atau mencelakai aku? Seorang elder menjawab “ Kita tidak seperti binatang yang langsung menerkam jika dia melihat mangsanya. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Kalau kita membenci sesama atau musuh sama saja kita membenci gambar dan rupa Allah. Matius 5:44 “tetapi Aku berkata kepadamu kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Ini adalah perintah yang mungkin kita kerjakan, Dia tidak mungkin memberikan perintah yang tidak mungkin bisa kita kerjakan. Kita melihat dengan teladan Yesus sendiri bagaimana Dia mengasihi musuhNya. Tuhan Yesus sendiri mengatakan Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Begitu juga para muridnya harus berjuang sampai mati untuk mengasihi sesamanya dan mendoakan mereka yang menganiaya. Binatang yang digerakkan oleh insting tetapi kita digerakkan oleh kuasa Ilahi. Mengenal tujuan dan menerima kuasa Allah adalah dengan mengasihi.
  • Brother bertanya lagi : Saya sudah meninggalkan semua harta milik dan didunia ini  aku hanya punya tubuh saja tetapi kenapa saya belum bisa mengasihi orang yang benci kepada saya? Apa yang saya lakukan? Lalu biarawan itu menjawab “memang tidak mungkin mengasihi orang yang menganiaya kita walaupun kita sudah menyingkirkan segala hal-hal duniawi kecuali dia benar-benar tahu apa tujuan Allah
  • Apa itu tujuan Allah? Jika kamu ingin tahu apa tujuan Allah dengarkan dengan sunggu-sungguh.  Tuhan kita Yesus Kristus menjadi natur, dan karena kasihNya ia menjadi manusia lahir dari seorang perawan dan takluk di bawah hukum taurat (Gal 4:4).  Tuhan tahu bahwa seluruh hukum taurat dan para nabi terletak pada dua perintah yaitu kasihilah Allahmu dengan segenap hatimu dan kasihilah sesamamu seperti mengasihi dirimu sendiri. Kristus tahu bahwa inti hukum taurat itu adalah kasih kepada Allahmu dan sesame. Waktu Yesus menjadi manusia Dia membuktikan Dia mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Setelah Dia di baptis Dia di bawa kepadang gurun untuk dicobai oleh iblis. Tetapi kita lihat kristus sebagai  manusia, Dia bertarung melawan Iblis. Kristus menunjukkan bahwa Dia mengasihi Allah dengan tetap taat kepada Allah. Makanan, uang dan kekuasaan adalah godaan yang sering membuat manusia tergoda, tetapi Tuhan kita Yesus Kristus berhasil mengalahkan godaan itu dan mengusir iblis itu. Orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat berencana untuk membunuh Dia tetapi justru Dia menunjukkan rasa kasih dengan cara memberikan hidup kekal kepada mereka yang percaya. Karena Dia adalah Allah dan Dia tahu apa tujuan Dia datang kedunia ini maka Dia tidak membenci atau memusuhi orang-orang yang membenci dan membunuh Dia tetapi justrus sebaliknya Dia mengasihi mereka. Dengan kasih Dia mengalahkan iblis. Kasih adalah kegenapan segala hukum taurat atau puncak dari perintah Allah.

Filipi 2:5 Dia mengasihi musuh berarti sama seperti kita juga diperintahkan untuk mengasihi musuh. Inilah yang disebut dengan tujuan Yesus sebagai manusia Dia taat kepada Allah sampai mati demi kepentingan kita. 2 Kor 13:4 Kristus disalibkan melalui kelemahan tetapi oleh karena kelemahanlah Dia mengalahkan maut dan menghancurkan kerajaan maut (Ibrani 2:14 dan 2 Korintus 12:9). Jadi bagaimana kita bisa mengasihi musuh? Yaitu kita harus ikuti teladan Yesus dalam kelemahan bukan didalam kesombongan.

Rasul Paulus menuliskan pada gereja di Efesus ( Efesus 6:12) itulah tingkatan kerajaan iblis dan Yesus sudah mengalahkannya. Ef 6:13-17 perjuangan kita melawan yang tidak kelihatan itulah sebabnya kita  memakai senjata yang tidak kelihatan. 1 Kor 9:26; 1 Kor 4:11, 2 Kor 11:27 ini menunjukkan pergulatan untuk menang atas dosa seperti wrestling. Pergulatan seperti ini melawan roh-roh jahat yang kalau kita tidak melawan itu akan membangkitkan keinginan daging atau nafsu dan akhirnya membuat kita lebih mencintai keinginan daging itu daripada perjuangan untuk menaati Allah itu.

1 Kor 4:12 apa yang dialami oleh Rasul Paulus, Yaitu dia mengalami kemenangan, yaitu kemenangan atas taat kepada Allah jadi resikonya adalah jadi sampah dunia, melakukan pekerjaan tangan yang berat, dimaki, dianiaya, difitnah, dijadikan sama seperti kotoran ini yang dialami oleh Rasul Paulus tetepi kita melihatnya itu suatu kemenangan dan itulah ke Kristenan. Seperti salib, orang melihatnya itu satu kebodohan tetapi kita melihatnya sebagai satu kemenangan.

Maximus mengatakan “ ini adalah cara kita menang” ketika demons menyerankan kepada kita untuk menghujat balik, atau demons itu menghujat kita, kita jangan membalas seperti dia, jika kita menghujat dan membalas dia maka kita seperti iblis makanya Rasul Paulus mengatakan “kalau kami difitnah kami tetap menjawab dengan ramah bukan kalau kami difitnah kami kembali memfitnah. Ini adalah cara-cara yang digunakan oleh iblis untuk mengalahkan kita. Jadi, jika kita tidak tahu apa tujuan Allah maka kita akan menjadi sama seperti iblis akhirnya tujuannya bukan lagi mengasihi tetapi kita melawan perintah kasih.

Lalu kata Elder itu “jadi kalau kamu tahu apa tujuan Allah ini maka kamu bisa mengasihi mereka yang menganiaya kamu”

  • Lalu Broteher itu berkata “benar father, itulah sebabnya Tuhan kita dihujat, dipukul, menderita”.  tipuan dari iblis tidak bisa mengalahkan Kristus di atas kayu salib, Kristus tetap taat kepada perintah kasih bahkan Dia harus mati dan inilah yang memberikan kita kemenangan atas kematian da memberikan kita kehidupan karena Dia bangkit. Tetapi doakan aku father supaya aku punya kekuatan untuk mengenali tujuan Allah dan rasulNya sehingga aku bisa menghadapi segala godaan dan tahu tipu muslihat iblis.
  • Lalu pemuda itu bertanya lagi “ Bagaimana aku bisa menang atas godaan dari iblis? Seorang elder menjawab “Yaitu jika kita punya keberjagaan dan kamu juga punya pengertian bahwa kita sedang dicobai oleh iblis dan saudara kita yang memusuhi kita itu sedang dicobai, maka kita bisa menghadapi tipuannya iblis Yakobus 4:7 “karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis maka ia akan lari dari padamu”. Jadi kita harus terus berjaga-jaga. Subjek to God berarti taat kepada Allah tetapi disisi lain kita juga harus melawan si jahat.
  • Bagaimana aku terus berjaga-jaga? Yaitu kita harus benar-benar menyingkir dari hal-hal duniawi tetapi kita terus bermeditasi akan firman Allah itulah sebabnya kenapa kita terus reading the bible atau membeca Alkitab. Jadi membaca Kitab Suci ini kita membacanya bukan hanya sekedar melengkapi saat ibadah tetapi membaca kitab suci ini membentu kita untuk selalu konsentrasi dan selalu ingat akan tujuan Allah. Sehingga di dalam jiwa itu selalu timbul takut akan Allah, takut akan Allah inilah yang akan mendatangkan kewaspadaan atau keberjagaan. Takut akan Allah mendatangkan pengendalian diri, dan dalam pengendalian diri  tidak gampang mendatangkan ketekunan, pengharapan dan pengharapan itu mendatangkan kasih. 1 petrus 5:8-9 sadarlah dan berjaga-jagalah lawanmu si iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh sebab kamu tahu semua saudarahmu diseluruh dunia menanggung pernderitaan yang sama”. Tuhan juga berkata berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu tidak dicobai.
  • Apa yang saya lakukan supaya terus-menerus berdoa kepada Allah? Elder menjawab “tidak mungkin bagi pikiran kita itu berdoa terus kepada Allah kecuali kita punya 3 kebajikan yaitu kasih, penguasaan diri dan doa. Kasih itu menjinakkan kemarahan, pengendalian diri itu menjinakkan ketidak berjagaan dan doa menarik pikiran kita dari yang jahat dan menghadirkan Allah didalamnya.

Kesimpulan

  1. Ternyata untuk mengasihi Allah, menaati Allah itu tidak gampang
  2. Kita harus meninggalkan segala sesuatu didunia termasuk harta milik kita.
  3. Kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan
  4. Kita harus memikul salib dan ikut Kristus.
  5. Kita  tidak terikat/di perbudak  oleh hal-hal duniawi.
  6. Tuhan memberikan kuasa kepada kita, yaitu kuasa untuk menjinakkan si ular dan kalajengking atau kuasa untuk melawan iblis. Jadi kuasa itulah yang kita perlukan.
  7. Tahu apa tujuan Allah Yaitu untuk keselamatan kita maka dari itu kita harus taat.
  8. Dengan taat itulah kita bisa membuktikan yang namanya kasih.
  9. Kasih itu adalah kasih kepada Allah dan sesama.
  10. Bagaimana kita bisa taat? Yaitu kita harus punya kuasa dari Allah, kuasa itu datang jika kita tidak terikat kepada dunia.
  11. Kita punya takut akan Allah, berjaga-jaga dan doa.

Aplikasi

Dalam perjalanan kehidupan saya sehari-hari terkadang ada saja orang yang menjengkelkan bahkan membuat kita marah dan dendam terhadap dirinya. Firman Tuhan menegur dengan keras bahwa jika saya mengasihi Allah saya terlebih dahulu mengasihi sesama dan diri sendiri. Pujian penyembahan saya akan menjadi sia-sia jika di dalam hati saya masih ada sifat iblis yang bertentangan dengan Allah. Bagaimana saya mengetahui tujuan hidup saya di dunia ini jika saya tidak mengenal pribadi Yesus itu dengan benar. Mengasihi Allah bukan hanya di bibir saja tetapi lewat tindakan (obediance), ketaatan ini merupakan hal yang sangat berat bagi kita jika kita tidak mengenal dan meneladani Kristus itu sendiri. Meninggallkan keinginan daging, takut akan Tuhan, berjaga-jaga dan berdoa serta berkuasa atas mematahkan kuasa iblis karena Kristus sendiri yang memberika kita kuasa.

Nama               : Ribala Erniwati Gulo

Dosen              : Dr Hendi Wijaya S.s

Mata Kuliah    : Orthodoxy dan Heterodoxy